Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 718 keluarga yang menjadi korban banjir di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan sudah dievakuasi.

"Setelah sempat dilaporkan mereka terjebak banjir tim segera melakukan evakuasi menyelamatkan para warga itu," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis.

Tim Pusdalops BNPB mengkonfirmasi para korban tercatat merupakan warga dari Kecamatan Maritengae, Tellu Limpoe, Baranti, Panca Rijang, Dua Pitue, dan Watang Sidenreng yang terendam banjir setinggi 60 - 100 centimeter.

​​​​​​Banjir yang terjadi setelah hujan deras mengguyur Sidereng Rappang dan sekitarnya sejak Kamis dini hari itu pun menimbulkan dampak yang cukup besar.

Baca juga: BPBD Sidrap rilis dampak banjir di 6 kecamatan

​​​​​​Tercatat setidaknya ada sebanyak 718 rumah warga yang terendam banjir, sembilan fasilitas pendidikan, tiga kantor pemerintahan rusak ringan-sedang, 500 meter jalan antar desa tergenang, 17 meter tanggul terdampak dan merendam 24 hektare sawah.

​​​​​Abdul memastikan hingga saat ini tim petugas gabungan masih bersiaga di setiap lokasi bencana untuk mengantisipasi dampak banjir susulan seiring potensi hujan yang masih tinggi, khususnya membantu mempercepat penanganan terhadap korban.

Baca juga: Dinas Sosial Mataram salurkan bantuan ke warga terdampak banjir
Baca juga: Perpustakaan Kaltim amankan fasilitas layanan dari banjir

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024