Jakarta (ANTARA) - Tsunami adalah fenomena alam yang dapat menyebabkan kehancuran dalam waktu singkat. Ketika tsunami terjadi, serangkaian peristiwa di dasar laut berlangsung hingga menimbulkan gelombang air mencapai daratan.

Berikut adalah penjelasan proses terjadinya tsunami:

Pembentukan Tsunami

Tsunami terjadi ketika ada perpindahan besar air laut yang disebabkan oleh aktivitas geologis seperti gempa bumi bawah laut, letusan gunung berapi, atau tanah longsor.

Ketika lempeng tektonik bergeser secara tiba-tiba, energi yang dilepaskan menyebabkan perpindahan air yang sangat besar.

Gelombang ini kemudian bergerak melintasi lautan dengan kecepatan tinggi, hingga dapat mencapai kecepatan 800 km/jam di lautan terbuka.


Tahap pergerakan di Laut

Ketika tsunami terbentuk, gelombang pertama kali bergerak melalui lautan terbuka.

Pada tahap ini, gelombang mungkin tidak terlihat besar karena jarak puncak gelombang yang sangat panjang dan kedalaman laut yang dalam.

Namun, saat gelombang mendekati garis pantai, kedalaman air menurun dan kecepatan gelombang melambat.

Energi gelombang yang sebelumnya tersebar di lautan luas kini terfokus dan menyebabkan peningkatan pada tinggi gelombang secara signifikan.


Tahap ketika tsunami mencapai pantai

Ketika tsunami mencapai pantai, gelombang dapat terlihat seperti air bah yang naik dengan sangat cepat, atau seperti dinding air. Penampakannya dapat berbeda pada setiap bagian di sepanjang pantai. Tsunami tidak akan terlihat seperti ombak biasa.

Tsunami jarang sekali menjadi ombak yang menjulang tinggi. Terkadang sebelum gelombang besar air mengalir ke daratan, laut akan tiba-tiba surut, hingga memperlihatkan dasar laut, terumbu karang, dan ikan-ikan akibat laut yang menyurut.


Tanda-tanda awal tsunami

Beberapa tanda awal tsunami yang dapat dikenali antara lain adalah:
  • Mendadak air laut menjadi surut: Salah satu tanda paling umum terjadi adalah surutnya air laut secara mendadak sebelum gelombang besar datang. Ini disebabkan oleh pergerakan air laut yang ditarik kembali ke arah laut sebelum gelombang besar menghantam pantai.
  • Gempa bumi yang kuat: Jika Anda merasakan gempa bumi yang kuat saat berada di dekat pantai, ini bisa menjadi pertanda awal tsunami akan datang.
  • Suara gemuruh yang keras: Pertanda awal dari tsunami adalah adanya suara gemuruh yang keras (seperti kereta api atau pesawat terbang) dari lautan.

Pentingnya edukasi, sistem peringatan dini, dan kesiapsiagaan bencana tidak boleh diabaikan untuk meminimalkan dampak dari bencana yang mengerikan ini.

Dengan pemahaman yang lebih baik terkait tsunami dan langkah-langkah mitigasi yang tepat, kita bisa lebih siap menghadapi ancaman ini dan melindungi kehidupan serta harta benda yang kita punya.

Baca juga: Tsunami, penyebab dan ciri-cirinya yang harus diketahui
Baca juga: OceanX nilai Indonesia butuh sensor bawah laut untuk mitigasi tsunami

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2024