Jakarta (ANTARA) - Indonesia merupakan contoh negara yang berhasil meneguhkan persatuan nasional dengan toleransi dan keselarasan antar kelompok masyarakat maupun umat beragama, menurut Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program-Program Prioritas Dian Triansyah Djani.

“Indonesia, dengan keberagaman agama dan budayanya yang begitu besar, merupakan bukti adanya sebuah negara di mana komunitas agama maupun budaya dapat hidup berdampingan dalam kedamaian dan keselarasan,” kata Dian di Jakarta, Kamis.

Saat menutup agenda “Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB)” yang diselenggarakan Institut Leimena, ia mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara besar berkat toleransi, persatuan negara, dan kohesi sosial yang terjaga.

Dengan demikian, Indonesia akan terus memperjuangkan dan memajukan nilai-nilai persatuan dan toleransi, termasuk falsafah “Bhinneka Tunggal Ika”, dalam diplomasinya, baik kepada komunitas ASEAN maupun komunitas dunia pada umumnya.

Selain itu, Indonesia juga terus mendorong literasi keagamaan lintas budaya dan kolaborasi antar umat beragama, kata dia.

“’Bhinneka Tunggal Ika’ terbukti menjadi dasar yang mengikat kita semua di ASEAN,” ucap pejabat Kemlu RI itu.

Baca juga: Sekjen ASEAN dorong penguatan literasi digital jaga harmoni antaragama

Dian menegaskan bahwa Indonesia menjadikan toleransi beragama sebagai salah satu prioritas utama dalam diplomasi nasional, khususnya pada masa RI menjadi anggota Dewan HAM PBB hingga 2026 mendatang.

Indonesia pun telah membuktikan komitmen dalam memajukan toleransi beragama di tingkat global, salah satunya dengan mendorong Resolusi Dewan HAM PBB Nomor 16/18 tentang Memerangi Intoleransi dan Kekerasan Agama serta Resolusi Dewan HAM PBB Nomor 53/1 tentang Memerangi Kebencian Agama, kata dia.

Ia juga menyoroti inisiatif Indonesia menggelar diskusi panel terkait kerja sama antaragama, penyelesaian konflik, dan perubahan sosial positif di sela-sela Sidang Dewan HAM PBB ke-55 pada awal tahun ini.

“Dengan demikian, kami membawa pesan penting kepada komunitas global terkait kontribusi yang berarti dalam kerja sama antaragama dalam mewujudkan hak asasi manusia, perdamaian, dan pembangunan,” kata Dian.

Baca juga: Kemlu: Toleransi, moderasi beragama di RI merupakan kekuatan bangsa

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2024