Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita humaniora Kamis (11/7) masih menarik untuk diikuti hari ini, seperti banjir Kota Gorontalo yang meluas ke enam kecamatan, Mantan Gubernur Jawa Barat HR Nuriana meninggal dunia, hingga FKUI temukan empat faktor penyebab lansia berumur panjang hingga 100 tahun.

Selengkapnya dapat dibaca di sini.

1.) Banjir Kota Gorontalo meluas, genangi enam kecamatan

Bencana banjir di wilayah Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, meluas menggenangi enam kecamatan dari sembilan kecamatan di kota itu, disebabkan curah hujan tinggi yang memicu meluapnya Sungai Bone dan Bolango, ditambah aliran sungai dari Danau Limboto.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo Mahmud Baderan, banjir terparah menggenangi wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat dengan ketinggian air mencapai di atas 50 sentimeter.

2.) Mantan Gubernur Jabar HR Nuriana meninggal dunia

Mantan Gubernur Jawa Barat dua periode HR Nuriana atau HR Nana Nuriana dikabarkan meninggal dunia pada Kamis pukul 04.55 dini hari ini di Bandung, Jawa Barat.

Raden Nana Nuriana lahir pada 17 April 1938 di Majalengka. Ia adalah Gubernur Jawa Barat dua periode, pada 1993−1998 dan 1998−2003.

3.) Gunung Ibu erupsi dengan amplitudo 10 mm selama satu menit pagi ini

Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, mengalami erupsi dengan amplitudo (getaran) maksimum 10 milimeter (mm) yang berlangsung selama lebih kurang 1 menit 14 detik pada Kamis pagi ini.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menjelaskan bahwa pada erupsi tersebut Gunung Ibu menghembuskan abu lebih kurang 400 meter ke udara dari kawah aktif atau 1.725 meter di atas permukaan laut.

4.) FKUI temukan 4 faktor penyebab lansia berumur panjang hingga 100 tahun

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menemukan empat faktor utama penyebab masyarakat lanjut usia (lansia) bisa hidup panjang umur hingga mencapai usia 100 tahun.

Ketua Tim Peneliti Healthy Aging and Longevity (Halo) Project Prof Septelia Inawati Wanandi mengatakan, dari riset terhadap penduduk Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dan Dusun Miduana, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mereka menemukan bahwa faktor-faktor tersebut adalah aktivitas fisik, lingkungan, nutrisi, serta sosial ekonomi.

5.) Kemenag keluarkan keputusan untuk jadikan anak didik generasi emas

Keputusan Menteri Agama Nomor 450 Tahun 2024 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Rathadul Athfal (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) merupakan langkah strategis wujudkan anak didik menuju Indonesia Emas.

Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Abu Rokhmad mengatakan, dengan merujuk pada kebutuhan zaman dan tantangan global, lanjutnya, kurikulum ini dirancang untuk memperkuat karakter peserta didik serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi dinamika dunia saat ini.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2024