Washington (ANTARA) - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Kamis mengatakan bahwa Ukraina dapat mengandalkan aliansi tersebut "saat ini dan untuk jangka panjang" di akhir pertemuan puncak (KTT) para pemimpin aliansi tersebut selama tiga hari di Washington, D.C.

"Hari ini, kami menyampaikan pesan persatuan yang teguh kepada Moskow bahwa kekerasan dan intimidasi tidak membuahkan hasil dan Ukraina bisa mengandalkan NATO saat ini juga dan untuk jangka panjang," kata Stoltenberg dalam konferensi pers.

"Para sekutu telah sepakat bahwa selama Ukraina terus melakukan reformasi yang diperlukan, kami akan mendukung mereka dalam tekad bulat mereka untuk menjadi anggota," katanya.

Sembari mencatat bahwa China menjadi "pendukung utama" perang Rusia terhadap Ukraina, kepala NATO tersebut mengatakan: "Kami sepakat bahwa China tidak bisa terus mengobarkan konflik militer terbesar di Eropa tanpa ada dampak terhadap kepentingan dan reputasi Beijing."

Saat ditanya tentang pemilihan presiden mendatang di AS, Stoltenberg mengatakan: "Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya berharap AS akan tetap menjadi sekutu NATO yang kuat dan setia, karena hal itu demi kepentingan keamanan AS."

"Faktanya adalah bahwa NATO juga membuat AS lebih kuat dan lebih aman," tambahnya.

Terkait pemilihan umum baru-baru ini di Eropa, dia mengatakan ada sejumlah pertanyaan apakah pemerintahan baru dan partai politik baru akan mendukung NATO.

"Dan tentu saja di dalam demokrasi, Anda tidak memiliki jaminan apa pun. Namun, kenyataannya adalah bahwa NATO telah terbukti sangat tangguh, karena setiap kali mereka memiliki partai baru, mereka menyadari bahwa setiap sekutu NATO akan lebih aman di NATO daripada di luar NATO," kata sekjen tersebut.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Tegaskan dukungan untuk Ukraina, Biden tak akan tunduk pada Putin
Baca juga: Stoltenberg: Ukraina bisa andalkan NATO untuk jangka panjang
Baca juga: Kremlin sebut tindakan konfrontatif NATO dorong Rusia ambil tindakan
 

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2024