Jakarta (ANTARA) -
DPD Partai Golkar DKI Jakarta menegaskan akan mematuhi keputusan DPP Golkar terkait pencalonan gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta.
 
"Kami akan menaati keputusan DPP karena urusan pilkada mutlak kewenangan DPP. Karena itu, apapun keputusan DPP Golkar, maka DPD akan siap menjalankan," kata Sekretaris DPD Partai Golkar DKI Jakarta Basri Baco di Jakarta, Jumat.
 
Hal itu disampaikan Baco menanggapi pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menawarkan sosok pengusaha tol, Jusuf Hamka atau Babah Alun sebagai pendamping Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep untuk Pilkada Jakarta.
 
Dia meyakini putusan DPP menawarkan Jusuf Hamka sudah melalui pertimbangan matang dan penuh kajian. Walaupun, Jusuf Hamka tidak pernah mendapat penugasan untuk Jakarta.
 
Basri Baco menilai duet Kaesang-Jusuf Hamka sudah menjadi tawaran DPP, jika putra bungsu Presiden Jokowi itu memutuskan untuk maju di Pilkada Jakarta.
 
Namun, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta ini mengaku, sempat terkejut dengan tawaran itu karena di luar yang selama ini dipikirkan pengurus partai.

Baca juga: KPU DKI sosialisasikan batas usia calon gubernur sesuai PKPU Nomor 8
 
Selama ini, kata dia, DPD Golkar fokus menyuarakan dukungan kepada Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Jakarta.
 
Nama Zaki merupakan salah satu dari tiga orang yang mendapat penugasan untuk Pilkada Jakarta, sementara dua nama lainnya adalah Wakil Ketua DPP Golkar Erwin Aksa dan Wakil Ketua DPP Golkar Ridwan Kamil.
 
"Ini di luar prediksi kami semua memang dan Golkar Jakarta sedang dalam persiapan pematangan pasangan ini," tuturnya.
 
Menurut dia, duet Kaesang-Jusuf Hamka bisa menjadi pasangan "kuda hitam" untuk memenangi pertarungan Pilkada Jakarta 2024. Terlebih berdasarkan survei internal yang dilakukan partai, hampir separuh responden dalam penelitian itu warga Jakarta menginginkan pemimpin baru.
 
"Ini juga bisa jadi pasangan 'kuda hitam' di Jakarta yang menurut hasil survei internal kami, 57 persen rakyat Jakarta inginkan pemimpin baru, bukan yang pernah memimpin Jakarta," ujarnya.

Baca juga: Golkar DKI yakin Zaki-Kaesang mampu kalahkan Anies di Pilkada Jakarta
 
Nama Jusuf Hamka di mata publik sebetulnya bukan sosok yang asing. Dia dikenal sebagai Raja Jalan Tol, karena berbagai proyek jalan bebas hambatan itu dikerjakan oleh Jusuf Hamka.
 
Selain itu, Jusuf Hamka juga memiliki kekayaan yang melimpah sehingga menjadi wakil kepala daerah merupakan bentuk pengabdian kepada rakyat Jakarta.
 
"Jusuf Hamka juga kita kenal sebagai Raja Jalan Tol dan seorang mualaf yang sudah selesai dengan hidupnya (tidak memikirkan duniawi). Jadi dia hanya akan fokus untuk pengabdian kepada rakyat Jakarta," kata Basri Baco.
 
Jusuf Hamka merupakan mualaf dan memiliki mimpi membangun 1.000 masjid di Tanah Air.
"Masjidnya pun banyak yang dia bangun di Jakarta," katanya.

Program sekolah gratis dan beasiswa satu sarjana untuk setiap keluarga yang tidak mampu serta banyak lagi merupakan program-program yang akan diwujudkan.

Baca juga: Ridwan Kamil: Belum ada keputusan maju di Pilkada Jabar atau DKI
 
Sebelumnya,.Partai Golkar menyiapkan kader internal, Jusuf Hamka atau Babah Alun, sebagai pasangan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, bila putra bungsu Presiden Joko Widodo itu memutuskan maju di Pilkada Jakarta.
 
"Untuk mendukung Kaesang, seandainya beliau memilih Jakarta, saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah malang melintang di infrastruktur, yaitu Babah Alun," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (11/7).
 
Airlangga menjelaskan bahwa partainya melihat Jakarta memiliki tantangan yang besar sekali, yakni infrastruktur, terutama untuk mengatasi kemacetan. Karena itu, dia menyiapkan Babah Alun untuk dipasangkan dengan Kaesang di Pilkada Jakarta.
 
Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa masih banyak waktu untuk membahas soal wacana tersebut. Pihaknya tidak terburu-buru dan akan menggunakan survei sebagai basis serta akan dibicarakan dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
 
"Masih ada waktu dua bulan, tetapi apabila kesempatan itu ada dan Kaesang siap untuk maju, Partai Golkar akan mendukung," ujarnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024