Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) terus berupaya meningkatkan daya saing produk koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di pasar global melalui sejumlah program unggulan.

"Kami telah meluncurkan berbagai program unggulan untuk mendukung pengembangan koperasi dan UMKM," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad, di Tanjungpinang, Sabtu.

Ansar mengatakan salah satu program utamanya adalah capacity building yang bertujuan menciptakan 1.000 sumber daya manusia (SDM) koperasi modern di tujuh kabupaten/kota se-Kepri.

Program ini dilakukan bekerja sama dengan lembaga sertifikasi dan akademisi untuk memastikan kualitas SDM yang dihasilkan mampu membawa koperasi ke level yang lebih tinggi.

"Selain itu, program internasionalisasi produk koperasi juga menjadi fokus utama Pemprov Kepri," ujar Ansar.

Produk-produk koperasi Kepri, kata dia lagi, dipersiapkan untuk menembus pasar internasional melalui dukungan teknologi hilirisasi dan program sterilisasi.

Program tersebut mencakup teknologi senilai Rp1,4 miliar dan revitalisasi bangunan sesuai standar BPOM senilai Rp650 juta, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk koperasi di pasar global.

Dalam upaya mempercepat pertumbuhan koperasi, kata Ansar, Pemprov Kepri juga memfasilitasi pendirian koperasi baru sebagai bagian dari strategi pengembangan ekonomi daerah.

"Langkah ini diharapkan dapat memperkuat peran koperasi sebagai pilar ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," katanya pula.

Ansar juga menggarisbawahi pentingnya subsidi bunga nol persen untuk UMKM, yang telah dilaksanakan sejak November 2021. Program ini telah menyalurkan dana sebesar Rp21,78 miliar kepada 1.133 UMKM melalui BRK Syariah.

Program itu diproyeksikan akan menjangkau sekitar 2.000 UMKM pada tahun ini, dengan total penyaluran sekitar Rp60 miliar, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan UMKM di Kepri.

Tak hanya itu, ujar dia lagi, Pemprov Kepri ikut mendukung penguatan koperasi pondok pesantren (kopontren) melalui kolaborasi dengan Bank Indonesia.

"Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan santri secara kelembagaan dan mandiri, serta mengoptimalkan peran kopontren dalam mendukung ekonomi pesantren dan masyarakat sekitar," demikian Ansar.
Baca juga: Pemkot Batam bantu UMKM naik kelas melalui roadshow kewirausahaan
Baca juga: Rumah BUMN Batam perkenalkan UMKM Kepri di pasar global

Pewarta: Ogen
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024