Banyuwangi (ANTARA) - Ribuan orang berjejal di sepanjang jalan rute parade fesyen kontemporer agenda Karnaval Etnik Banyuwangi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) tahun ini menyajikan berbagai sisik melik (petunjuk) potensi desa bertajuk "Ndaru Desa Revival of Village", dan potensi ini tersebar 189 desa dan 28 kelurahan dan terbagi enam defile.

"Tema ini sengaja kami angkat untuk menekankan pentingnya menghidupkan kembali potensi dan kegiatan lokal dari desa-desa di Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Menurut dia, desa tak semata harus memperkuat identitas lokalnya dengan beragam budaya dan potensi alamnya, tapi juga tentang bagaimana desa beradaptasi dengan berbagai inovasi dan kemajuan teknologi.

"Smart Kampung yang dimulai dari desa sejatinya adalah upaya bagaimana kami semua harus bergegas menyongsong berbagai kemajuan zaman. Mewujudkan kesejahteraan dengan berbagai inovasi," kata Bupati Ipuk.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang juga hadir mengapresiasi agenda BEC yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) itu.

"Saya melihat event ini bisa jadi acuan bagi penyelenggaraan Kharisma Event Nusantara (KEN) di beberapa daerah lainnya. Paduan dan kreasinya juga sangat bisa menarik banyak kunjungan wisatawan," katanya.
 
Warga menyaksikan peserta di garis start agenda Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) . Sabtu (13/7/2024) ANTARA/ Budi Candra Setya


Ratusan talenta menampilkan aneka kostum dalam ajang Karnaval Etnik Banyuwangi ini.

Defile pertama menghadirkan warisan budaya yang masih lestari di berbagai desa di Banyuwangi, seperti kostum dengan nuansa Seblang Olehsari dihiasi dengan omprog hijau dan seperangkat gamelan tersaji atraktif melukiskan budaya agraris yang telah berusia ratusan tahun itu.

Disusul kemudian dengan defile keindahan alam yang membentang di ujung timur Jawa ini. Nuansa hijau mendominasi warna kostum yang ditampilkan, yang menandakan keasrian dan kelestarian alam Banyuwangi yang baru saja ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark.

Spirit inovasi dan penggunaan teknologi itu kemudian ditampilkan dalam defile berikutnya, aneka kostum yang menyajikan beragam inovasi dan inklusifitas pemerintahan desa dalam penerapan teknologi digital terjelma pada kostum-kostum yang futuristik.

Baca juga: Atraksi Srawung Seni semarakkan rangkaian Karnaval Etnik Banyuwangi
Baca juga: Tiga menteri akan saksikan Karnaval Etnik Banyuwangi besok

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024