Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengimbau kepada seluruh pengguna jasa transportasi laut untuk mewaspadai terjadinya gelombang tinggi di perairan Maluku Utara dalam sepekan.

Petugas Prakirawan Cuaca BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Dewi Makhrantika Madiong di Ternate, Minggu, mengatakan pihaknya telah menyampaikan kondisi di perairan Maluku Utara, terutama bagi pengguna jasa laut untuk waspada potensi terjadi peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan mencapai 50 km/jam.

"Tentunya, dengan peningkatan kecepatan angin seperti itu dapat menyebabkan peningkatan ketinggian gelombang, terutama di wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu," katanya.

Kondisi itu, kata Dewi, terjadi di perairan Pulau Obi, Ternate-Jailolo-Batang Dua, Loloda-Morotai, dan sekitarnya dengan tinggi gelombang mencapai dua meter.

Baca juga: BMKG: Cuaca sebagian besar Indonesia cerah berawan pada Minggu

Di samping itu, lanjutnya, untuk pagi hari ini umumnya berawan dengan potensi hujan ringan disertai angin kencang di wilayah Patani, Ternate, dan sekitarnya. Sedangkan pada sore hari diprediksi cerah berawan dengan potensi hujan ringan-sedang di wilayah Morotai, Ibu, Kedi, Tobelo, Kao, Galela, Malifut, Wasile, Ekor, Maba, Buli, Gane, Weda, Oba, Obi, Taliabu, dan sekitarnya.

Sementara itu Kantor Kesyahbandaraan dan otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate menyebut saat ini cuaca di perairan provinsi tersebut masih normal, sehingga pelayaran kapal rute antar-pulau masih diizinkan.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Kelas II Ternate Sugandi mengatakan apabila terjadi cuaca buruk, maka seluruh pelayaran dihentikan. Pihaknya memantau ketinggian gelombang di perairan Maluku Utara berkisar 1 hingga 2 meter.

"Jika terjadi cuaca buruk yang disampaikan dari BMKG maka aktivitas pelayaran akan dihentikan. Hal itu bertujuan demi keselamatan penumpang dan barang saat pelayaran," ujarnya.

Baca juga: BMKG ingatkan waspadai tinggi gelombang 2,5 meter perairan kepulauan

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024