Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risyapudin Nursin minta setiap keberangkatan bus dilakukan pendataan dengan baik guna optimalisasi pemberian informasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Dengan adanya manifest yang terdata dengan baik, kita akan memiliki informasi yang akurat mengenai penumpang saat terjadi kecelakaan bus," kata Risyapudin saat meninjau Terminal Tipe A Mangkang Semarang di Semarang, Minggu.

Risyapudin melakukan peninjauan pada pelayanan di beberapa Terminal Tipe A, yakni Terminal Tipe A Harjamukti Cirebon; Terminal Tipe A Tegal; Terminal Tipe A Pekalongan; Terminal Tipe A Mangkang Semarang dan Terminal Tipe A Tingkir, Salatiga.

Dalam kunjungan di beberapa terminal tersebut, Risyapudin menekankan pentingnya optimalisasi manifes keberangkatan kepada setiap bus.

Dia mengatakan bahwa hal itu harus menjadi perhatian karena akan mempermudah proses identifikasi korban dalam kecelakaan bus, sehingga penanganan dan penyampaian informasi kepada keluarga korban dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Meski begitu, dia juga menekankan agar setiap kendaraan dipastikan sudah dilakukan ramp check atau kelaikan operasi sebelum melakukan pemberangkatan, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kendaraan yang beroperasi harus sesuai ketentuan dan dalam kondisi prima. Diperlukan juga edukasi kepada masyarakat untuk mengecek kondisi bus yang akan dinaiki melalui aplikasi Mitra Darat ataupun Spionam," kata Risyapudin dalam keterangan di Jakarta.

Lebih lanjut, Risyapudin juga menyampaikan kepada para Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A untuk memaksimalkan pelayanan terminal dengan mengedepankan pelayanan yang informatif, selamat, dan aman.

Ia menyoroti pentingnya pemberian informasi yang jelas dan akurat kepada para penumpang, memastikan konektivitas antarmoda yang baik, serta menjamin keamanan dan keselamatan selama berada di terminal.

“Mari kita wujudkan Terminal Tipe A ini sebagai pusat pelayanan yang lebih informatif, baik dari segi pelayanan, konektivitas, hingga keamanan dan keselamatan. Dengan peningkatan ini, kita berharap setiap penumpang mendapatkan pengalaman yang lebih baik dan nyaman saat menggunakan fasilitas terminal," imbuhnya.

Dalam upayanya meningkatkan kualitas pelayanan, Risyapudin juga berdialog langsung dengan para penumpang dan petugas di lapangan untuk mendapatkan masukan dan saran yang konstruktif.

Ia mengajak semua pihak yang terlibat untuk bekerja sama dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Risyapudin mengimbau para Perusahaan Otobus (PO) agar setiap bus memiliki dua pengemudi yang memiliki kualifikasi yang sama, bukan hanya supir cadangan yang seadanya.

"Pentingnya para pengemudi bus untuk beristirahat setelah 4-5 jam mengemudikan kendaraan," tegasnya.

Ia menambahkan, hal itu dilakukan guna meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan bus yang disebabkan oleh kelelahan maupun penggunaan pengemudi pengganti yang masih belum berpengalaman.

“Ke depannya kami akan mengembangkan konsep smart terminal dengan teknologi informasi sehingga terciptanya sinkronisasi data baik penumpang dan kendaraan bus di terminal," ujar dia.

Kunjungan yang dilakukan Risyapudin merupakan bagian dari komitmen Kementerian Perhubungan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat di Indonesia, sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jasa transportasi.

"Dengan adanya evaluasi dan monitoring secara berkala, diharapkan terminal-terminal Tipe A dapat menjadi contoh pelayanan yang prima dan dapat diandalkan oleh masyarakat," kata Risyapudin.

Baca juga: Baketrans Kemenhub serap masukan untuk tekan kecelakaan bus pariwisata
Baca juga: Polda periksa kelaikan bus di Sumbar antisipasi kecelakaan lalu lintas


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024