Jakarta (ANTARA) - Bank Muamalat menjajaki kerja sama dengan Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terkait kemudahan layanan haji dan umrah.

Divisi Haji Bank Muamalat Muhammad Nejum, dalam keterangan, di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa momentum penjajakan kerja sama antara Bank Muamalat dengan LPHU Muhammadiyah diharapkan dapat memberi keberkahan kepada kedua belah pihak.

"Hal ini merupakan komitmen Bank Muamalat untuk ekosistem haji," kata Muhammad Nejum.

Beberapa kemudahan tersebut, yakni kemudahan pendaftaran dan pelaksanaan ibadah haji, kemudahan pendaftaran dan pelunasan porsi haji, kemudahan pendaftaran haji melalui pembiayaan, dan kemudahan transaksi saat beribadah.

"Untuk kemudahan transaksi saat beribadah kami membuat kartu ATM dengan desain yang dapat digunakan untuk bertransaksi di Arab Saudi," kata Muhammad Nejum.

Kemudahan lainnya, jamaah haji juga dapat mengetahui nilai manfaat haji yang sudah dikembangkan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui Bank Muamalat.

Nilai manfaat merupakan keuntungan atau imbal hasil dari investasi dan penempatan dana haji yang dilakukan BPKH.

Sementara Ketua LPHU PP Muhammadiyah Ustadz Muhammad Ziyad mengatakan penjajakan kerja sama antara Bank Muamalat dan LPHU PP Muhammadiyah ini merupakan pertemuan yang pertama.

Muhammad Ziyad mengatakan informasi terkait kemudahan dalam pembiayaan haji ini sangat diperlukan oleh kelompok bimbingan haji dan umrah (KBIHU) dan LPHU di daerah-daerah.

"LPHU PP Muhammadiyah telah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) akhir tahun lalu, dan dilanjutkan dengan turun ke daerah-daerah. KBIHU dan LPHU di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sangat antusias," ujar Ziyad.

Salah satu dari tujuan diselenggarakannya Rakernas dan konsolidasi ke daerah-daerah ini untuk mensinergikan haji dan umrah yang mandiri dan berkemajuan.

“Kita melihat bahwa Muhammadiyah memiliki potensi besar terhadap jemaah haji dan umrah. Karena itu, Rakernas kita ini ingin mengkonsolidasikan kekuatan itu,” kata Ziyad.

Menurut Ziyad, untuk bisa melakukan konsolidasi itu maka perlu bersinergi pada seluruh stakeholder haji dan umrah.

Dia menambahkan, terdapat beberapa mimpi besar yang mengemuka di Rakernas untuk mempermudah mobilisasi jemaah haji dan umrah ke Tanah Suci sekaligus membawa citra Indonesia untuk yang lebih baik di masa yang akan datang.

"Ada proyeksi ke depan seperti yang tadi telah disampaikan kita punya mimpi besar nanti kita akan beli/sewa transportasi bus untuk di Tanah Suci sehingga mempermudah jamaah kita bahkan kita juga bisa mencarter pesawat sendiri," katanya.

Baca juga: DPLK Syariah Muamalat sediakan program pensiun untuk anak usaha Jakpro
Baca juga: Bank Muamalat bidik volume penjualan bancassurance naik dua kali lipat

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024