Jakarta (ANTARA) - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah menyediakan pelayanan gizi bagi petugas kesehatan haji, jamaah haji sakit dan pendampingnya, guna memenuhi kecukupan asupan gizi dalam menjalankan aktivitas mereka di Tanah Suci.

Dalam keterangan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diterima di Jakarta, Senin, pemenuhan kebutuhan gizi tersebut dapat bersifat kuratif, promotif, dan preventif, sehingga dalam pelaksanaannya memperhatikan kebutuhan metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, serta mengoreksi kelainan metabolisme.

"Serta mempercepat proses penyembuhan hingga jamaah haji dapat melanjutkan prosesi ibadah haji,” kata Penanggung Jawab Instalasi Gizi KKHI Mekkah Sri Dalyanti

Sri menjelaskan pelayanan gizi bagi petugas kesehatan dan jamaah haji sakit serta pendampingnya di KKHI meliputi perencanaan dan penyusunan standar, pola serta siklus menu, melakukan skrining dan asesmen gizi pada jamaah sakit, serta memberikan edukasi dan konseling gizi untuk meningkatkan pengetahuan.

Baca juga: Depo obat KKHI Makkah maksimalkan persediaan obat bagi jamaah

"Ahli gizi akan mengunjungi pasien yang dirawat inap untuk memberikan edukasi kepada jamaah serta memastikan apakah jamaah haji sakit mengkonsumsi makanan yang diberikan," katanya.

Sri mengatakan ahli gizi juga merancang intervensi gizi dengan pemberian makanan bagi jamaah haji yang dirawat di KKHI, meliputi modifikasi kebutuhan gizi, jenis diet, bentuk makanan, komposisi zat gizi, dan frekuensi makan sesuai kondisi jamaah haji sakit.

Dalam penyajian makanan untuk jamaah yang sakit, Sri menjelaskan ahli gizi akan berkoordinasi dengan petugas yang menyajikan makanan atau Tenaga Pendukung Kesehatan (TPK) mengenai rencana pemberian makan dan daftar resep diet khusus.

Baca juga: KKHI Makkah siapkan empat tim kesehatan saat puncak haji

Sri mengungkapkan ahli gizi juga akan memesan makanan kepada pihak katering sesuai jenis, jumlah, kualitas, dan spesifikasi yang telah ditentukan. Sebelum didistribusikan, ahli gizi akan melakukan pengecekan makanan yang diterima untuk memastikan bahwa jenis, jumlah, kualitas dan spesifikasi makanan yang dipesan sudah sesuai.

Jika ada ketidaksesuaian, kata dia, makanan akan dikembalikan dan diminta penggantiannya. Selain itu ahli gizi menyiapkan makanan sesuai diet dan menghitung kuantitas makanan sesuai dengan jumlah jamaah.

Sri mengimbau kepada jamaah haji yang sedang dirawat di KKHI agar memakan makanan yang sudah disediakan, karena komposisi gizi sudah disesuaikan dengan kebutuhan asupan harian.

"Selain itu jamaah juga diminta memperbanyak konsumsi sayur, buah, serta air putih," ucapnya. 

Baca juga: Kemenkes siapkan 62,3 ton obat & alkes habis pakai untuk jamaah haji

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024