Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menyalurkan bantuan air mineral sebanyak 6.000 dus bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.

"BPBD sudah melakukan penyaluran sejak Jumat (12/7) dan masih terus berlangsung ke desa terdampak," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur Avelina Hallan ketika dihubungi dari Kupang, Senin.

Avelina menyampaikan bantuan air mineral tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bagi warga terdampak erupsi.

Adapun desa-desa yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang yakni Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Desa Persiapan Padang Pasir, Nawokote, Desa Persiapan Nawokote B, Pululera, Boru, serta Boru Kedang. Selanjutnya bantuan juga didistribusikan bagi warga desa Dulipali dan Nobo di Kecamatan Ile Bura.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur erupsi setinggi 1000 meter

Bantuan air mineral merupakan salah satu bantuan yang dibutuhkan masyarakat yang terdampak erupsi. Pasalnya, air bersih pada desa-desa tersebut terkontaminasi debu vulkanik.

"Selain distribusi air bersih, kami juga lakukan penyiraman jalan untuk membersihkan sebaran debu vulkanik," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur telah memperpanjang status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki selama tiga bulan, terhitung sejak 25 Juni 2024 hingga 24 September 2024.

Selain bantuan air mineral, bantuan masker juga telah disalurkan kepada warga melalui pemerintah kecamatan dan desa masing-masing.

Baca juga: Badan Geologi: Suplai magma Gunung Lewotobi Laki-laki masih terjadi

Tak hanya itu bantuan logistik berupa biskuit protein, susu bayi, bubur bayi, makanan siap saji, hygiene kit, sabun mandi, dan sabun cuci tangan juga telah tersalurkan lebih dahulu.

"Kami terus melakukan upaya penanganan terhadap warga terdampak," kata Avelina.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menetapkan tingkat aktivitas gunung tersebut pada Level III atau Siaga. Dengan tingkat aktivitas itu, masyarakat direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga km dari pusat erupsi.

Rekomendasi serupa juga berlaku untuk sektoral empat km pada arah utara-timur laut dan lima km pada sektor timur laut.

Baca juga: Zona bahaya 3 km usai Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi besar pagi ini

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024