Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pejabat Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyebutkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung kelanjutan pembangunan Jalur Puncak II atau Poros Tengah Timur (PTT).

"Jalur Puncak II akan terus dibuka, kata Pak Wapres fisiknya dibangun oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)," ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Ajat Rohmat Jatnika di Cibinong, Selasa.

Ia menyebutkan Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini sedang menyiapkan usulan kepada KemenPUPR untuk pembangunan infrastruktur jalan di Jalur Puncak II.

"Pesan Pak Wapres yang penting adalah jalur ini menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur jadi ada efisiensi yang terjadi," kata Ajat.

Pembahasan mengenai Jalur Puncak II ini mencuat saat Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman Wapres di Jakarta, Senin (15/7).

Baca juga: Pj Bupati Bogor: Wapres ingin Puncak asri seperti 30 tahun lalu

Baca juga: Pj Bupati Bogor temui Wapres bahas penataan Puncak hingga Puncak II


Pemerintah Kabupaten Bogor sebenarnya sudah mengusulkan pembangunan Jalur Puncak II sejak beberapa tahun silam mengingat APBD Kabupaten Bogor tidak cukup untuk pembangunan infrastrukturnya, sehingga membutuhkan dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Bogor hanya bisa melakukan pembukaan jalan beberapa tahap melalui program Karya Bakti Skala Besar dan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) melibatkan TNI.

Jalur Puncak II akan dibangun sepanjang 62,8 kilometer. Dari 62,8 kilometer itu, sepanjang 48,7 kilometer masuk wilayah Kabupaten Bogor dan 18,5 kilometer berada di wilayah Cianjur.

Adapun dari 18,5 kilometer, sepanjang 15,5 kilometer menghubungkan Desa Warga Jaya, Kabupaten Bogor, dan Green Canyon di perbatasan Karawang.

Jalan tersebut akan dibangun di kawasan Sentul-Hambalang-Sukamakmur-Pacet-Cipanas. Area dengan panjang jalur 62,8 kilometer itu membutuhkan 115 hektar. Sebanyak 63 persen di antaranya merupakan hibah dari pemilik lahan.

Selain mengatasi kemacetan Jalur Puncak Cisarua, Jalur Puncak II diyakini dapat mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar, khususnya di Kecamatan Sukamakmur.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kecamatan Sukamakmur memiliki indeks pembangunan manusia (IPM) 52,23 poin, di bawah rata-rata IPM Kabupaten Bogor 69,12 poin. Kecamatan Sukamakmur bahkan memiliki nilai IPM terendah dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.

Baca juga: Besok, Pj Bupati Bogor paparkan konsep penataan Puncak ke Wapres

Baca juga: Pj Bupati Bogor: Penataan kawasan wisata Puncak diwujudkan tahun ini


 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024