Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PABSI Djoko Pramono usai menyaksikan pertandingan kelas 55 kilogram putra yang menjadi pembukaan rangkaian pertandingan angkat besi di PON Aceh-Sumut 2024, Rabu.
Djoko menilai arena tersebut telah masuk dalam standar internasional, karena didukung berbagai teknologi modern.
“Fasilitas gedung hingga peralatan yang berstandar internasional sangat mendukung untuk keberlangsungan kompetisi,” kata Djoko seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta.
Djoko menyampaikan pihaknya tidak berhenti dan berpuas diri dengan raihan satu medali emas pada Olimpiade 2024.
“Kompetisi PON kali ini merupakan kompetisi yang tidak kalah membanggakan, karena bukan hanya raihan medali namun pemecahan rekor nasional baru, karena rekor tersebut yang membawa PABSI ke event internasional,” katanya.
Ia mengatakan cabang angkat besi sepuluh tahun yang lalu masih dipandang sebelah mata, namun terus bangkit hingga saat ini semua orang bersorak.
“Kami bersyukur atas itu, semoga dengan dukungan fasilitas saat ini prestasi tertinggi bisa tercapai, marilah kita berkompetisi secara sehat dan sportif,” sambungnya.
Ia berharap dari GOR Seuramoe Banda Aceh itu akan melahirkan lebih banyak lagi atlet-atlet angkat besi yang bertalenta.
“Ini merupakan satu-satunya GOR khusus angkat besi yang ada di Indonesia. Terima kasih kepada PB. PON XXI Aceh dan pemerintah untuk semua fasilitas ini,” pungkasnya.
Baca juga: Angkat besi - Mengenal GOR khusus angkat besi Seuramoe Banda Aceh
Baca juga: Lifter Rizki Juniansyah pastikan berlaga di PON pada kelas 89 kg
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024