Jakarta (ANTARA News) - Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy Carr mengaku tidak mengetahui rekam jejak William James Vahey, penjahat seksual anak-anak yang sempat menjadi buronan Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI), yang sempat mengajar di sekolah itu.

"Saya tidak tahu rekam jejaknya dan bagaimana proses perekrutan saat itu. Dia bekerja di JIS jauh sebelum waktu saya di sini," kata Timothy Carr di Jakarta, Jumat.

Carr juga mengaku tidak tahu alasan Vahey berhenti bekerja di sekolah tersebut. Dia hanya tahu bahwa Vahey pindah bersama keluarganya.

Menurut Carr, sistem perekrutan tenaga pendidik yang diterapkan di JIS saat ini cukup selektif dan menerapkan standar yang tinggi.

"Kami pastikan tragedi yang lalu tidak akan terjadi lagi," ujarnya.

Publik dikejutkan dengan adanya dugaan tindak kekerasan seksual yang dialami siswa TK oleh beberapa tenaga kebersihan alih daya di sekolah tersebut.

Tidak lama setelah kejadian itu, FBI merilis Vahey sebagai pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak. Dalam melakukan kejahatannya, dia menjadi guru di sekolah internasional di beberapa negara.

Menurut FBI, Vahey sempat bekerja di JIS selama 10 tahun pada 1992 hingga 2002.

Sementara itu, penyidik Polda Metro Jaya menetapkan tiga tersangka baru terkait dugaan kekerasan seksual di JIS.

"Tersangka tambah tiga orang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombespol Heru Pranoto saat dikonfirmasi.

Ketiga tersangka terdiri dari seorang perempuan berinisial A dan dua orang pria berinisial S dan Z yang tercatat sebagai pekerja alih daya PT ISS Indonesia dan bekerja sebagai petugas kebersihan di JIS.

Heru menuturkan A berperan memegang korban, sedangkan S dan Z diduga melakukan kekerasan seksual.

"Z dan S mengidap penyakit herpes," ujar Heru.

Tersangka Z dan S telah menjalani pemeriksaan darah di Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur.

Berdasarkan tes itu, Z dan S mengidap penyakit herpes yang juga mendera korban.

Sebelumnya, petugas telah menetapkan dua tersangka dugaan pelecehan seksual yang terjadi di toilet JIS bernama Agun dan Awan.

Korban mengaku kepada orang tuanya, pelaku yang melakukan kekerasan seksual sebanyak lima orang terdiri dari empat orang lelaki dan seorang wanita.
(D018/A029)

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014