Hal itu disampaikan Menpora Dito dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
"Pembukaan hari Senin, Minggu malam kita langsung evaluasi, dan saya bisa pastikan setelah Senin itu sudah berubah semuanya di Aceh," kata Menpora Dito.
"Kalau yang di Sumut, saya belum mendapatkan laporan adanya konsumsi yang dikit. Memang kalau untuk terkait konsumsi, rata-rata itu kejadian di Aceh."
Lebih lanjut, Menpora menjelaskan kendala yang dihadapi adalah jumlah warung makan atau dapur di Aceh jauh lebih sedikit daripada di Sumut, ditambah lagi dengan jam kerja yang berbeda dengan daerah lainnya.
"Di Aceh itu, kalau tidak salah, setiap azan itu harus berhenti, khususnya azan Maghrib. Nah, jadi memang ada keluhan juga terkait jadwal pengiriman," ujar Menpora Dito.
"Tapi saya yakin ini ya bagaimanapun yang namanya kultur dengan kebutuhan harus kita cari match-nya. Dan ini yang sedang diadaptasikan. Jadi kalau makanan, relatif lebih banyak masalah di Aceh."
Sementara itu, kendala yang terjadi di wilayah Sumatera Utara berkaitan dengan sarana pendukung, yang menurut Menpora Dito sudah dipastikan rampung.
Baca juga: Atlet bola voli indoor berharap akses jalan segera rampung
"Dan hari ini semua yang masuk ke kami, pasti kita fast respons. Contoh kemarin memang, yang rame juga adalah venue voli di Sumatera Utara, yang di mana sebenarnya itu adalah tanggung jawab daerah," kata Menpora Dito.
"Venue olahraganya sebenarnya sudah siap dipakai dan sudah bisa dipakai. Memang sarana pendukungnya yang mungkin agak keteteran dan jalannya waktu itu mungkin setelah hujan jadi berlumpur."
Saat itu juga, Menpora Dito langsung menghubungi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk menyelesaikan pengerjaan.
"Akhirnya kami take over dan pemerintah pusat langsung masuk membenarkan jalannya. Alhamdulillah sekarang sudah rapi dan ini juga kami untuk di Sumut, di Aceh didukung juga dengan dari TNI dan polisi. Semuanya ikut membantu konstruksi tersebut," ujar Menpora Dito.
"Jadi hal-hal seperti ini yang kami sedang coba benahi dan pastinya tidak menutup kemungkinan semua yang kurang-kurang dipersilahkan saja, dilaporkan dan pasti kita akan langsung evaluasi."
Baca juga: Fasilitas venue di PON XXI Aceh-Sumut telah berstandar internasional
Baca juga: Ketum Pordasi sebut Arena Pacuan Kuda Takengon dapat rampung Oktober
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024