Daffa tampil prima di nomor pedang/tombak dengan meraih nilai total tertinggi dalam perlombaan yang berlangsung ketat di GOR Disporasu Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat.
"Alhamdulillah senang karena ini nomor andalan saya," ujar Daffa saat prosesi pengalungan medali.
Kemenangan ini sekaligus mempertahankan prestasinya setelah pada PON XX Papua dirinya juga meraih emas di nomor senjata.
Daffa mengaku tidak mengalami kesulitan berarti saat tampil, mengingat ini adalah nomor yang ditekuninya. Satu-satunya tantangan yang dirasakannya adalah sedikitnya waktu istirahat antar pertandingan pertama dan kedua.
Baca juga: Wushu Jawa Timur kawinkan emas wing chun putra dan putri
Jianshu dipertandingkan pada pagi hari sedangkan Qiangshu berlangsung pada sore harinya. Meski demikian, peraih medali emas SEA Games 2023 tersebut tetap mampu menjaga performanya meski merasakan kelelahan saat pertandingan kedua.
"Kuncinya adalah bermain tenang sama seperti latihan dan fokus," kata pria 24 tahun tersebut.
Daffa mencatatkan nilai yang impresif, dengan skor 9.636 untuk Jianshu dan 9.630 untuk Qiangshu, sehingga total nilainya menjadi 19.266. Nilai tersebut cukup untuk mengamankan podium tertinggi.
Baca juga: Wushu perebutkan enam medali emas di hari kedua
Sementara itu, rekan satu timnya dari Jawa Timur Ahmad Ghifari Fuaiz harus puas dengan medali perak setelah memperoleh total nilai 19.259 dari skor 9.643 di Jianshu dan 9.616 di Qiangshu.
Medali perunggu diamankan oleh atlet Jakarta, Keane McLaren Lee, dengan total nilai 19.189, terdiri dari 9.586 untuk jianshu dan 9.603 untuk qiangshu.
Cabang olahraga wushu PON XXI Aceh-Sumut digelar pada 12 hingga 15 September. Sebanyak 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 perunggu diperebutkan dari 29 nomor yang dipertandingkan.
Baca juga: Film Ip Man membuat atlet wushu Michael Arroll mencintai wing chun
Baca juga: Wushu - Latihan tanpa henti kunci Jessie Djalimin sabet emas wing chun
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024