Kehadiran para atlet, yang terlihat berbaur dengan pengunjung dari berbagai daerah, menciptakan suasana meriah di sekitar arena ski air.
Selain berlomba, para atlet tampak santai memanfaatkan berbagai wahana rekreasi yang tersedia. Beberapa di antaranya terlihat menyewa sepeda listrik untuk menjelajahi area sekitar Danau Toba.
“Mereka tampak sangat menikmati waktu di luar pertandingan,” ujar Derma Siagian, salah seorang pengunjung lokal seperti dilansir laman resmi PB PON, Minggu.
Derma juga menambahkan para atlet tidak ragu berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
"Mereka sangat ramah, bahkan sempat bermain dengan anak-anak di area arena dan menikmati sepeda listrik yang ada di sini," ujarnya.
Tidak hanya menikmati fasilitas, para atlet juga antusias mencicipi hidangan lokal yang disediakan oleh para pelaku UMKM di sekitar arena lomba.
Mereka duduk bersama pengunjung lain, berbagi makanan, dan cerita. “Ini adalah contoh nyata persaudaraan melalui olahraga,” ujar Derma.
Shinta, ibu dari salah satu atlet asal Jawa Barat, juga menyampaikan pengalamannya bersama keluarga yang berusaha mencicipi berbagai makanan khas Toba, seperti mie gomak, lappet, dan hidangan berbumbu andaliman.
“Setiap pagi dan sore kami mencoba berbagai makanan khas di sini. Rasanya sungguh nikmat,” ujar Shinta.
Tak hanya menikmati kuliner, keindahan alam Danau Toba juga menjadi daya tarik bagi para atlet dan pelatih. Mereka kerap menyempatkan diri untuk menikmati matahari terbit dan terbenam di sekitar danau.
“Keindahan alam Danau Toba sangat mengesankan. Ini menambah pengalaman kami di luar arena pertandingan,” ujar Valdio, atlet ski air dari Jawa Barat.
Ski air memperebutkan 15 medali emas dalam pesta olahraga empat tahunan tersebut yang bergulir pada 9-19 September. Nomor yang dilombakan masing-masing putra putri yaitu slalom, trick, jumping, overall, wakeboard, dan wakesurf. Lalu ada juga untuk campuran meliputi tim ski air, tim wakeboard, dan tim wakesurf.
Baca juga: Olahraga air sarana bina potensi maritim
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024