Pada final cabang olahraga dayung perahu naga kategori 12 crew putra 200 meter yang berlangsung di Bendungan Keuliling, Kabupaten Aceh Besar, Senin, Bumi Pasundan kembali tampil apik dan berhasil mengamankan dua medali emas.
Anak asuh Mohammad Suryadi itu berhasil menjadi yang tercepat setelah menyentuh garis finis dengan waktu 43,434 detik. Pedayung putra Jawa Barat yang memulai start di jalur empat bersaing ketat selama balapan dengan pedayung putra Papua Barat yang finis kedua dengan waktu 43,728 detik.
Sementara di tempat ketiga tuan rumah Aceh berhasil mengamankan medali perunggu setelah finis dengan waktu 43,898 detik di depan tim beregu putra Kalimantan Timur 44,038 detik.
Baca juga: Dayung - Jawa Barat samai perolehan medali emas di PON XX Papua
Baca juga: Jawa Barat kian kokoh di puncak klasemen sementara dayung PON
Keberhasilan tim beregu putra tersebut juga diikuti oleh tim perahu naga putri Jawa Barat yang menggondol medali emas ke-23 bagi Bumi Pasundan.
Pedayung putri Jawa Barat yang dikomandoi Fajriah Nurbayan menjadi yang tercepat usai membukukan catatan waktu 50,340 detik. Sementara di tempat kedua atau peraih medali perak diamankan oleh tim perahu naga Kalimantan Tengah. Kemudian DKI Jakarta harus puas meraih medali perunggu usai menyentuh garis finis 51,135 detik.
Dengan tambahan dua medali emas tersebut total Jawa Barat telah mengoleksi 23 medali emas. Bumi Pasundan masih berpeluang menambah pundi-pundi medali emas di sisa nomor pertandingan cabang olahraga dayung.
Seusai pertandingan pedayung putra Jawa Barat, Indra Hidayat mengaku puas dengan capaian Jawa Barat di cabang olahraga dayung. Apalagi, atlet muda itu secara pribadi telah mengumpulkan lima medali emas dari.
"Alhamdulillah hingga hari ini saya sudah berhasil menyumbangkan lima medali emas, dan masih akan tampil di tiga nomor berbeda," ujarnya.
Pedayung putra itu optimistis tiga nomor yang tersisa bisa menyapu bersih dan membawa pulang medali emas bagi kontingen Jawa Barat.
Baca juga: Jawa Barat duetkan medali emas perahu naga PON XXI
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024