Di partai final, Arif menang atas kareteka DKI Jakarta Mohammad Fadillah lewat Senshu setelah sebelumnya sama-sama mengumpulkan lima poin.
Senshu berarti atlet yang berhasil mendapatkan poin pertama dalam pertandingan Kumite. Senshu akan berlaku jika kedua atlet mengumpulkan poin yang sama di akhir pertandingan.
Sebelum menuju babak final, Arif bertemu kandidat juara dari Jabar Sandi Firmansyah. Sempat tertinggal tiga poin, Arif mendapat momentum dengan berhasil menjatuhkan lawan dan mendapat tiga poin.
Ia kemudian menguasai pertandingan dan memetik angka demi angka untuk melaju ke final.
Menariknya, Arif selalu kalah dari Sandi ketika keduanya bertemu dalam kejuaraan. Kini Arif bisa mengalahkan tembok kokoh tersebut.
Pertarungan ketat juga terjadi di final, Arif dan Fadillah sama-sama bermain menekan. Namun keberuntungan ada di tangan Arif, meski berakhir dengan poin 5-5, tapi ia mendapat keuntungan senshu.
Baca juga: Karate - Ahmad Zigi akhiri penantian emas Kata Perorangan Putra di PON
Sempat terjadi keributan ketika pertandingan berakhir. Ofisial dari DKI Jakarta dan Sumatera Utara sempat bersitegang. Namun petugas di arena dengan sigap menurunkan tensi panas tersebut.
Arif mengaku mendapat motivasi lebih dari dukungan orang tua dan suporter yang memadati aula Universitas Negeri Medan (Unimed).
"Alhamdulillah saya bisa bermain lepas tanpa tekanan. Dan dalam hati saya tidak boleh mempermalukan diri sebagai tuan rumah," kata dia.
Ia pun mempersembahkan medali emas tersebut untuk masyarakat Sumatera Utara yang telah memberikan semangat ketika ia bertanding.
"Juga untuk orang tua saya yang selalu mendorong saya untuk terus maju tanpa menyerah," kata dia.
Baca juga: Karate - Krisda Putri Aprilia pertahankan medali emas kata perorangan putri
Baca juga: Jabar incar Hattrick cabang karate
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024