Bermain di Lapangan Serba Guna Universitas Negeri Medan, Senin, kedua tim yang menurunkan tim lapis kedua itu mengakhiri pertandingan dengan skor 0-0.
Pelatih hoki outdoor Kalimantan Timur Mappajaling mengaku mengubah strategi permainan pada pertandingan kali ini, yaitu menerapkan metode bertahan serta menurunkan tempo menyerang.
"Pada pertandingan kali ini, kami sepakat dengan anak-anak untuk menurunkan tempo atau hanya bermain enjoy," ujar Mappajaling usai pertandingan.
Mappajaling mengatakan bahwa tim yang dipimpinnya sudah memastikan tiket ke babak final sehingga hasil pertandingan tersebut tidak memengaruhi klasemen sementara.
"Kita di babak final juga akan berhadapan dengan Sumatera Utara, jadi hasil ini tidak pengaruhi klasemen," kata dia.
Dalam menghadapi babak final, Mappajaling mengaku sudah menyiapkan sejumlah strategi guna menghadapi tim tuan rumah.
Dia menilai anak-anak asuhnya akan mampu mengimbangi pola permainan Sumatera Utara sehingga ia pun optimistis mampu memetik kemenangan untuk memastikan medali emas dari cabang olahraga tersebut.
Baca juga: Tim putri Papua tantang Jabar di babak peringkat ke tiga hoki outdoor
"Ketenangan akan menjadi kunci untuk unggul di setiap pertandingan. Siapa yang lebih tenang dia akan membuka peluang gol," ujar dia.
Untuk itu, Mappajaling akan meminta anak asuhnya untuk istirahat yang cukup sehingga fokus menghadapi partai final melawan Sumatera Utara.
"Tentu kita akan evaluasi demi meningkatkan performa anak-anak pada laga final tersebut," ujar dia.
Kalimantan Timur berada di posisi kedua di klasemen sementara dengan mengumpulkan 10 poin dari lima pertandingan atau satu tingkat di bawah Sumatera Utara yang sama-sama mengumpulkan 10 poin dari lima pertandingan.
Partai final dijadwalkan digelar pada Kamis (19/9) di Lapangan Serba Guna Universitas Negeri Medan.
Baca juga: Hoki - Jabar raih tiket perebutan tempat ketiga usai kalahkan Kalbar
Baca juga: Hoki Sumut gagal perlebar peluang ke final usai ditahan imbang Jakarta
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
