Deputi Meteorologi BMKG Guswanto dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa kewaspadaan tersebut perlu dilakukan setelah pihaknya mendeteksi keberadaan fenomena atmosfer di antaranya seperti gelombang Ekuatorial Rossby dan Kelvin.
Pihaknya mengkonfirmasi fenomena atmosfer tersebut dideteksi membawa berpotensi meningkatkan curah hujan diiringi angin signifikan pada 18-21 September di wilayah Sumatera Utara.
Bahkan berdasarkan laporan dari Balai Besar MKG wilayah I Medan potensi pertumbuhan awan hujan diklasifikasikan dalam kategori tinggi di Kota Medan dan sekitarnya, lebih dari 70 persen.
Potensi cuaca berdasarkan kondisi dinamika atmosfer tersebut telah dilaporkan BMKG kepada pihak Komite Olahraga Nasional (KONI) untuk dapat disesuaikan dalam agenda penyelenggaraan PON XXI Aceh - Sumut.
Terlebih pada periode potensi peningkatan curah hujan berintensitas ringan hingga lebat tersebut masih akan berlangsung sampai acara penutupan multievent olahraga terbesar Indonesia itu di Sumatera Utara pada 20 September.
Tak hanya itu, tim meteorologi BMKG berharap analisa potensi hujan tersebut menjadi juga perhatian masyarakat Sumatera Utara, khususnya Kota Medan dan sekitarnya untuk tetap waspada seperti memastikan drainase bebas dari sumbatan supaya terhindar dari dampak potensi bencana hidro-meteorologi yang dapat ditimbulkan saat terjadi hujan deras.
Baca juga: KONI upayakan pertandingan PON XXI selesai tepat waktu
Baca juga: Cuaca ekstrem, panitia pertimbangkan tenis PON XXI pindah lokasi
Baca juga: Cuaca ekstrem paksa pertandingan menembak ditunda
Baca juga: BMKG prakirakan hujan landa Banda Aceh hingga sepekan ke depan
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024