Aceh Timur (ANTARA) - Tim kesehatan cabang olahraga sepak takraw Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut mencatat sedikitnya 13 atlet mengalami cedera sepanjang pertandingan olahraga tersebut di Gedung Idi Sport Center, Idi, Aceh Timur.

Koordinator Tim Kesehatan Cabang Olahraga Sepak Takraw PON XXI Aceh-Sumut Auliansyah di Aceh Timur, Rabu, mengatakan belasan atlet tersebut hanya mengalami cedera ringan selama mengikuti pertandingan.

"Selama pertandingan sepak takraw PON XXI, ada sebanyak 13 atlet mengalami cedera. Mereka hanya mengalami ringan," kata Auliansyah menyebutkan.

Selama pertandingan berlangsung, tidak ada yang mengalami cedera serius. Atlet-atlet yang cedera tersebut ditangani dengan memberi obat semprot serta dikompres menggunakan es.

Auliansyah mengatakan cedera dialami atlet tersebut cukup lumrah terjadi karena permainan sepak takraw merupakan olahraga yang menggunakan seluruh anggota tubuh, sehingga rawan cedera.

Baca juga: Perangkat pertandingan sepak takraw aplaus pemisahan penonton
Baca juga: Sepak takraw - Jabar dan Jateng lolos ke final regu putri


Kendati demikian, Auliansyah berharap kepada seluruh atlet untuk menjaga kesehatan dalam keadaan prima, sehingga tidak ada masalah saat bertanding.

"Tim kesehatan juga selalu siap saat atlet bertanding. Tim kesehatan cabang olahraga sepak takraw PON XXI terdiri dari dokter spesialis anestesi, serta empat dokter lainnya, delapan perawan serta dua pengemudi ambulans yang siap selalu," kata Auliansyah

Sementara itu, Koordinator Humas Cabang Olahraga Sepak Takraw PON XXI Aceh-Sumut Ilyas mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dalam menyukseskan pesta olahraga tersebut.

"Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada panitia pendukung dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur yang telah memberi respons cepat terkait persoalan dan kendala di arena, termasuk tim kesehatan," kata Ilyas.

Baca juga: Sumut raih emas kedua golf lewat nomor "foursome mix"
Baca juga: Pebiliar Rudy raih emas keempat untuk Jakarta usai lawan undur diri

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024