Peraih medali perunggu pada SEA Games Vietnam 2021 dan medali perak pada PON XX Papua itu mengaku sangat bangga bisa menyumbangkan medali emas bagi Jawa Barat.
Pria kelahiran Jakarta, 31 Mei 1996 itu menuturkan bahwa emas yang diraih tersebut merupakan hal yang diimpikan sejak kecil untuk tampil di ajang empat tahunan tersebut.
"Pasti perasaannya senang banget karena kan ini adalah apa yang saya impikan dari sejak kecil, dan akhirnya saya bisa mencapai impian saya PON ini dapat medali emas," ucap Fikri ditemui seusai menerima medali emas di Deli Serdang, Kamis.
Atlet yang juga petarung bebas itu mengaku telah mempersiapkan diri selama setahun lebih sebelum tampil di PON XXI. Latihan dengan keras dilakukan dengan intes karena baginya ajang tersebut sangat berbeda dengan pertandingan lainnya.
"Persiapan kita latihan di Pelatda itu lebih dari setahun, dan tanding try out segala macam dan hasilnya maksimal. Atmosfernya tadi luar biasa, PON memang beda sama event-event yang lain, PON beda lah atmosfernya," terangnya.
Baca juga: Ketum PBJI bangga jujitsu masuk di perhelatan PON
Fikri juga mengungkapkan bahwa dirinya sebelumnya pernah bertanding dengan Sunardi pada saat Babak Kualifikasi (BK) PON. Namun, ketika final hari ini, baginya memang dari lawannya bukan hal yang mudah.
"Sebenarnya saya sudah pernah lawan dari yang DKI, lawan Sunardi, saya sudah tau dia main seperti apa, tapi hari ini dia main sangat bagus. Saya sudah prediksi tapi saya lebih bagus daripada dia Sebelumnya ketemu di BK PON," jelas Fikri.
Ia mengungkapkan bahwa medali tersebut dipersembahkan untuk tim, keluarga, diri sendiri, dan semua orang yang telah memberikan dukungan selama ini.
Fikri memiliki ambisi untuk terus berprestasi. Ia menceritakan pengalaman sebelumnya di SEA Games, di mana ia hanya meraih medali perunggu. Ke depan dirinya membidik medali emas.
"Saya dulu pernah ikut SEA Games, tapi cuma bisa dapat medali perunggu, sekarang saya waktunya buat kejar emas di SEA Games nanti," kata Fikri.
Dalam pertandingan kategori nezawa putra kelas -77 kilogram itu, Revana Aryawioyo asal Daerah Istimewa Yogyakarta dan Zulkifli dari Sumatera Utara atau tuan rumah harus puas dengan medali perunggu.
Baca juga: Takluk saat tanding ulang final jujitsu, Irfan Fauzi: Jujur itu utama
Baca juga: Final jujitsu Jatim dan Kaltim diwarnai drama tanding ulang
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024