Rumah makan yang menyediakan masakan kari ini sudah ada sejak 1972 atau 52 tahun yang lalu.
Dulunya, rumah makan ini berdiri di daerah asalnya, Pematang Siantar, Sumut. Namun, 10 tahun kemudian pindah ke Medan tepatnya di Jalan. Mangkubumi No.17, Kecamatan Medan Maimun yang ditempati sampai sekarang.
"Dari Pematang Siantar, di sini tahun 1982," kata Frederik, generasi ketiga yang sekarang ikut mengurus Rumah Makan Tabona, ketika ditemui ANTARA pada Kamis (19/2) di sela-sela meliput Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Hanya ada dua menu yang dari dulu menjadi primadona di rumah makan ini. Dua menu itu adalah kari sapi dan kari ayam kampung.
Untuk satu porsinya kamu akan mendapatkan semangkuk kari dengan potongan daging cukup banyak dan juga nasi atau bihun.
Satu menunya berisi isian yang simple yaitu kuah, pilihan daging (sapi/ayam kampung), dan kentang. Tak ada taburan bawang goreng atau daun bawang.
Namun, kesederhanaan ini yang membuat Rumah Makan Tabona terasa istimewa karena rempah-rempahnya yang tidak berubah selama setengah abad.
Baca juga: Sepiring Mie Kangkung Belacan, buatmu tak kan lupakan Medan
"Emang itu aja yang kami jual. Dari dulu sampai sekarang. Gak ada tambahan," ucap Frederik.
Rasa kuah karinya sangat juara dengan aroma yang sangat khas. Kuahnya sangat berempah dengan rasa dominan asin, gurih, dan sedikit pedas. Karakter kuahnya encer dan tidak terlalu berlemak.
Daging-dagingnya juga sangat empuk sehingga ketika digigit tidak melawan sama sekali. Bumbunya juga merasuk sampai ke dalam.
Ada tambahan acar bawang merah dan acar cabai potong. Jika dua acar ini kamu gabungkan di kuah karinya, rasa kuahnya akan semakin sedap.
Sensasi rasa gurih, asin, sedikit pedas, dan segar akan bersatu untuk membuatmu tak berdaya dan geleng-geleng kepala saking nikmatnya.
Baca juga: Martabak piring, kuliner unik dan autentik dari Medan
Selanjutnya: Menu dan harga
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024