Yogyakarta (ANTARA News) - Pergeseran batas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) disebabkan fenomena alam seperti banjir, erosi dan tanah longsor. "Fenomena alam itu mengakibatkan terjadi perubahan aliran sungai, sehingga tidak sedikit daerah di provinsi ini yang berubah. Ada wilayah Sleman yang masuk Magelang dan sebaliknya," kata Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sleman Kiswanto di Yogyakarta, Sabtu. Menurut dia, selama ini salah satu acuan yang dipakai untuk membatasi kedua propinsi tersebut adalah posisi sungai Krasak. Daerah yang berada di timur Krasak masuk wilayah Sleman, sedangkan kawasan yang berada di barat sungai Krasak masuk kawasan Jawa Tengah. "Namun setelah diukur dan digambar kembali terjadi pergeseran dari gambar semula," jelasnya. Ia mengatakan, BPN Sleman pernah menjadi anggota tim pengukuran batas wilayah yang dilakukan sekitar 2002, tetapi saat itu BPN hanya bertindak sebagai pelaksana teknis. "Kami hanya membantu di lapangan karena yang punya `gawe` dulu Pemerintah Propinsi Jateng," kata dia. Ketika ditanya hasil pengukuran tersebut, Kiswanto mengatakan tidak bisa menjelaskan secara detail. "Saya belum tahu hasilnya bagaimana," kata dia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006