Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Lemhanas Muladi menilai, kemenangan tokoh GAM pada pilkada gubernur/wakil gubernur, Irwandi Yusuf-Muhammad Nazar berdasarkan penghitungan cepat (quick count), merupakan bentuk ujian kesetiaannya terhadap NKRI. "Saya kira tidak apa-apa jika GAM itu menang, justru itu test case bagi GAM apakah dia komitmen betul terhadap NRKI atau tidak," katanya setelah menjadi pembicara dalam Seminar `Hitam Putih Kesetiakawan Sosial di Indonesia` dalam menyambut Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2006, di Jakarta, Selasa. Menurut dia, jika nantinya kemenangan itu untuk GAM, maka tidak menjadi masalah karena itu adalah haknya dan tantangan bagi GAM untuk membubarkan diri dan menyatakan diri memang berada dalam sub-sistem dari negara kesatuan Indonesia. Ketika ditanya kemenangan itu akan memunculkan kembali keinginan untuk memisahkan diri dari Indonesia, ia mengatakan kemenangan itu tidak perlu dikhawatirkan akan terjadinya pemisahan diri NAD dari NKRI, karena berdasarkan perjanjian yang ada GAM harus membubarkan diri. "Kalau dia sampai mengkhianati maka masalahnya lain, kalau GAM bergerilya lagi ya perang lagi," katanya. Dikatakannya, dirinya merasa surprise dengan kemenangan GAM berdasarkan penghitungan cepat itu, kalau tokoh-tokoh partai politik (parpol) yang sudah berpengalaman dapat dikalahkan oleh GAM. Ia menyatakan secara sistematis hasil pilkada itu, pasangan Irwandi Yusuf-Muhammad Nazar, adalah sah dan tinggal menunggu deklarasi dari dunia internasional apakah pelaksanaan pilkada itu benar-benar jujur dan adil (jurdil) atau tidak. "Saya kita pelaksanaan pilkada itu benar-benar demokratis serta dipantau oleh dunia internasional," katanya. Sebelumnya dilaporkan, mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menyambut gembira hasil perhitungan cepat (Quick Count) yang dibuat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Jaringan Isu Publik (JIP) yang menyatakan pasangan Gubernur dan Wagub Irwandi Yusuf-Muhammad Nazar unggul dalam penghitungan suara sementara pemilihan kepala daerah (pilkada) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006