Mekkah (ANTARA News) - Pemerintah sedang mengupayakan bus pengangkut jamaah Indonesia dari Mekkah ke Madinah dan Mekkah ke Jeddah lebih bagus dibandingkan sebelumnya dari Madinah ke Mekkah yang beberapa di antaranya mogok.

"Kami sudah bicara dengan naqabah (semacam asosiasi angkutan darat di Arab Saudi) bagaimana meningkatkan pelayanan (bus) dari Mekkah ke Madinah maupun Mekkah ke Jeddah," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Arsyad Hidayat, di Mekkah, Arab Saudi, Jumat.

Pada gelombang pertama transportasi bus antarkota yang membawa jamaah Indonesia dari Madinah ke Mekkah, ada 28 kasus bus tidak nyaman, mulai dari mogok, AC bus mati, hingga mesin terbakar.

Oleh karena itu pada gelombang kedua, setelah pelaksanaan puncak haji di Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), bus yang mengantar jamaah pulan ke Tanah Air dari Mekkah ke Jeddah, maupun dari Mekkah ke Kota Nabi di Madinah diupayakan lebih baik.

"Sebenarnya transportasi yang datang dari Madinah ke Mekkah lancar walaupun ada yang mogok, presentasinya kecil," kata Arsyad.

Ia mengatakan dari 2.878 bus yang digunakan dalam transportasi gelombang pertama, hanya 28 bus yang mengalami kasus mogok.

"Tapi itu tidak berarti kami tidak peduli dengan peningkatan layanan," katanya.

Oleh karena itulah, pemerintah mengupayakan ada peningkatan kualitas bus antarkota pada gelombang kedua nanti.

"Kalau ada upgrade, pasti akan ada biaya tambahan, akan diambil dari biaya penyelenggaran ibadah haji (BPIH) luar negeri," ujar Arsyad.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2015