Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (Meneg PP) Meutia Hatta mengemukakan bahwa masyarakat harus melihat perempuan Indonesia sebagai aset bagi keluarga dan negara serta memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan. "Jangan melihat perempuan sebagai beban, tetapi justru melihatnya sebagai aset," kata Meutia Hatta menanggapi peringatan hari Kartini 21 April 2007, di sela-sela peluncuran buku karyanya berjudul "Jejak Langkah Di Negeriku", Sabtu. Meutia mengaku masih ada masyarakat yang mendiskriminasikan perempuan dan menganggap perempuan sebagai beban. Meskipun pada awal ditunjuk menjadi Meneg PP Meutia mengaku belum memahami secara detil tugasnya, kini ia telah mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memberdayakan perempuan. "Kita telah banyak berbuat dan akan terus mengusahakan agar perempuan diakui keberadaannya sebagai aset, diberi fasilitas untuk berkembang dan ditempatkan setara dengan laki-laki,"tuturnya. "Sudah banyak yang dilakukan dan diberikan untuk memberdayakan perempuan, tetapi belum cukup. Kita masih melihat ada masalah dalam bentuk diskriminasi, kekerasan dalam rumah tangga, pola masyarakat yang paternalistik, ini harus dibenahi," kata Meutia. Meneg PP juga berharap agar Undang-Undang Pornografi segera disahkan meskipun harus ditata ulang dalam bentuk yang mengarah pada perlindungan moral, bukan menjadi undang-undang yang mengatur cara berbusana.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007