Canberra (ANTARA News) - Para anggota delegasi Indonesia untuk pertemuan menteri kesehatan (HMM) dan Satgas kesehatan (HTF) 21 anggota ekonomi Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang membahas berbagai langkah bersama seputar isu flu burung (H5N1) tiba di Sydney, Senin. "Para anggota delegasi kita sudah datang Senin pagi ini, sedangkan Ibu Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari rencananya tiba Rabu pagi (6/6)," kata Konsul Jenderal RI di Sydney, Sudaryomo Hartosudarmo. Sementara itu, Sekretaris II/Ekonomi KBRI Canberra, Lynda Kurnia Wardhani, kepada ANTARA yang menghubunginya secara terpisah mengatakan Duta Besar TM Hamzah Thayeb dan dirinya berangkat ke Sydney guna bergabung dengan delegasi RI untuk HMM, Selasa sore (5/6). Delegasi RI dari Jakarta itu beranggotakan 10 orang pejabat Departemen Kesehatan dan Menko Perekonomian, katanya. Beberapa di antaranya adalah Staf ahli Menkes bidang Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan, dr.Indriyono Tantoro, Deputi bidang Pertanian dan Kelautan Menko Perekonomian/ketua Pelaksana Harian Komnas FBPI, Bayu Krisnamurti, Staf Khusus Menkes bidang Kesehatan Publik dr.Widjaya Lukito, PhD, dan Kabag Program dan Informasi Depkes RI Tunggul Sihombing, kata Lynda. Dalam pertemuan Sydney yang merupakan pertemuan ketiga sejak di Thailand tahun 2003 dan Vietnam tahun 2006, para menteri 21 anggota forum kerja sama ekonomi yang dibentuk tahun 1989 itu kembali menjadikan isu flu burung (Avian Influenza) sebagai "topik utama" mereka. Informasi yang dihimpun dari situs APEC 2007 juga menjelaskan bahwa dalam pertemuan Sydney yang berlangsung dari 5 hingga 8 Juni itu, Pemerintah Australia bekerja sama dengan 20 anggota APEC lainnya untuk mengembangkan satu "agenda HMM yang kuat dan relevan" dengan apa yang sudah dibahas dalam pertemuan-pertemuan menteri kesehatan sebelumnya. Sejak berlangsungnya HMM, para menteri telah mendiskusikan berbagai hal dan bekerja sama dalam menanggulangi penyebaran wabah sindrom pernafasan akut (SARS), meningkatkan pertahanan bersama dalam mengantisipasi pecahnya wabah penyakit menular dan mengembangkan proyek penanganan pecahnya wabah virus H5N1 di kawasan. Disebutkan, para pejabat tinggi dan menteri kesehatan APEC yang bertemu di Hotel Westin Sydney itu juga akan melanjutkan pembahasan yang pernah dilakukan sebelumnya tentang dampak wabah penyakit menular ini terhadap perekonomian melalui upaya bersama memajukan komunikasi resiko dan penilaian dampak ekonomi. Selain itu, para menteri juga akan membahas bagaimana mendukung pembangunan kapasitas untuk memerangi wabah flu burung, mempromosikan berbagai penilaian atas rencana kesiapan dalam negeri, meningkatkan kesiapan regional melalui pengujian terhadap jaringan komunikasi dan respon kawasan, serta mengumpulkan daftar para ahli. Di antara anggota APEC, Indonesia, China, dan Vietnam merupakan anggota yang terus berjuang dalam menanggulangi kasus-kasus flu burung. Dalam kasus Indonesia, Departemen Kesehatan RI mencatat terdapat sedikitnya 95 kasus flu burung. Dari jumlah itu, sebanyak 76 orang di antara korban meninggal dunia. Forum kerja sama ekonomi itu beranggotakan Indonesia, Australia, AS, Brunei, Kanada, Chile, China, Hongkong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007