Jakarta (ANTARA News) - Konsultan properti Colliers International menyatakan bahwa pembangunan MRT Jakarta akan menarik semakin banyak investor yang membuat gedung-gedung perkantoran besar di wilayah ibukota.

"Salah satu yang membuat gedung menjadi lebih besar adalah infrastruktur seperti MRT," kata Senior Associate Director Colliers International, Ferry Salanto, dalam paparan properti di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, dengan MRT yang dijadwalkan beroperasi pada 2019 mendatang, maka kemacetan di jalan-jalan utama ibukota diharapkan bisa lebih berkurang.

Hal tersebut, lanjutnya, dinilai juga akan membuat pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang meningkatkan aktivitas bisnis di sekitar jalur MRT.

Ia berpendapat, dengan MRT dan sejumlah kebijakan lainnya seperti menaikkan tarif parkir yang diharapkan akan menarik semakin banyak warga untuk menggunakan transportasi publik, maka koefisien luas bangunan juga bisa ditingkatkan sehingga gedung semakin tinggi.

Namun karena saat ini belum beroperasi, ujar dia, maka keberadaan MRT dinilai belum menjadi faktor pendorong penyewa untuk berpindah ke berbaga gedung di sekitar stasiun MRT.

Namun, dia juga mengingatkan bahwa kemudahan akses dan transporasi bakal tetap menjadi pertimbangan penyewa untuk menentukan lokasi ekspansi yang akan mereka lakukan .

Sebelumnya, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan, perkembangan proyek pembangunan sarana transportasi massal MRT sejauh ini sudah mencapai 92,50 persen.

"Terhitung sampai dengan 25 Maret 2018, kami mencatat progres penyelesaian proyek MRT Jakarta sudah mencapai 92,50 persen," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, di Jakarta, Kamis (29/3).

Menurut dia, perkembangan proyek sebesar 92,50 persen itu terdiri dari penyelesaian konstruksi stasiun bawah tanah yang mencapai 95,83 persen dan penyelesaian konstruksi stasiun layang sekitar 89,19 persen.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berharap konsep Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas dari PT MRT Jakarta nanti bukan sekadar membangun infrastruktur melainkan juga sebagai instrumen penumbuh budaya baru warga Jakarta.

Selain itu, ujar dia, MRT juga diharapkan dapat menjadi sebagai ruang interaksi warga dengan latar belakang sosial, ekonomi, identitas yang berbeda.
 

Pewarta: Muhammad Rahman
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018