Coolum, Australia (ANTARA News) - Masalah kredit perumahan di Amerika Serikat (AS) yang mengguncang pasar modal global pertengahan pekan ini diyakini tidak berdampak lebih besar bagi ekonomi negara adikuasa itu, demikian dikatakan Wakil Menteri Keuangan (Menkeu) AS, Robert Kimmitt, Jumat. Kimmitt mengatakan, berbagai penyesuaian pada pasar "sub-prime mortgage" baru akan terlihat hasilnya dalam beberapa triwulan ke depan. "Kami terus memonitor dengan seksama, baik pasar `sub-prime`, dan terutama pasar kredit perumahan lebih luas," kata Kimmitt kepada wartawan di sela-sela pertemuan para Menkeu APEC di Coolum, negara bagian Queensland, Australia. Ia menimpali, "Apa yang kita lihat saat ini adalah pengkajian dan evaluasi ulang terhadap harga atas tingkat resiko yang tengah berjalan secara bertahap sehingga pengaruhnya pada ekonomi AS secara keseluruhan telah dijaga, mengingat kami memiliki ekonomi yang sangat sehat dan bervariasi untuk berjalan dalam arus ekonomi global." Kimmitt menjelaskan, masih ada "penyesuaian" di pasar perumahan AS, yang menambahkan "bahwa hal itu membutuhkan beberapa triwulan untuk berhasil." Pasar modal global sempat terguncang oleh kekhawatiran pasar kredit perumahan AS, namun telah kembali tenang setelah para pejabat Depkeu dan perbankan mencoba menenangkan investor yang panik. "Kami kira landasan fundamental ekonomi global dan AS memungkinkan beberapa penyesuaian sehingga tidak menimbulkan pengaruh yang lebih besar," katanya. Ditanya jika masalah ini malah justru menimbulkan efek yang positif karena membuat pasar lebih kebal resiko, Kimmitt mengatakan ,"Ini cara kerja pasar dan saya kira cara kerja ini merupakan hal yang positif." Kekhawatiran pasar berpusat pada kredit "sub-prime mortgage"yang diberikan kepada warga AS yang tidak mampu secara finansial pada saat terjadinya booming properti dalam beberapa tahun terakhir. Permintaan kredit itu telah meningkat tajam dalam enam bulan terakhir, sehingga malah melemahkan pasar perumahan AS yang kemudian berpengaruh pada jutaan pemilik rumah di AS. Beberapa kelompok perbankan yang tergabung di Wall Street, terutama Bear Stearns, telah merasakan penurunan tajam pada industri perumahan, yang bahkan telah menghentikan operasional beberapa perusahaan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007