Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menaikkan dana subsidi minyak goreng tahun 2008 dengan memasukkan unsur biaya operasional untuk memastikan penyalurannya lebih berhasil dibanding 2007. "Mungkin nanti pola penyaluran dana subsidi minyak goreng polanya sama seperti sekarang. Nanti akan diadakan biaya operasional juga dalam dana subsidi itu," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan, Ardiansyah Parman, di Jakarta, Jumat. Namun Ardiansyah mengaku belum dapat menyebutkan alokasi dana subsidi minyak goreng dari total subsidi untuk produk minyak sawit mentah (CPO) 2008 yang dialokasikan Rp600 miliar. "Tahun depan program itu (subsidi minyak goreng) tetap ada, tapi pos anggarannya masih jadi satu dengan yang lain," ujarnya. Dana sebesar Rp600 miliar yang diambil dari Pungutan Ekspor (PE) CPO yang dibayarkan eksportir itu juga akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan industri CPO serta untuk melawan kampanye negatif produk CPO di negara tujuan. Sebelumnya, untuk menstabilkan harga minyak goreng dalam negeri, pemerintah menerapkan tiga kebijakan yaitu penanggungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk minyak goreng yang dijual di dalam negeri, subsidi minyak goreng serta penerapan PE CPO progresif. Total dana yang dialokasikan untuk PPN minyak goreng yang ditanggung pemerintah dan subsidi minyak goreng 2007 Rp325 miliar. Namun karena tidak ada dana operasional penyaluran maka realisasi dana subsidi tersebut masih jauh dari target total dana yang disediakan yaitu Rp25miliar. Hingga awal Desember, dana subsidi minyak goreng yang sebesar Rp25 miliar baru tersalurkan sekitar Rp3,6 miliar untuk 30 kabupaten. Depperdag mencatat baru 25 propinsi yang menyalurkan dana subsidi minyak goreng sejak diprogramkan pada September. Padahal, batas akhir pencairan klaim dana subsidi minyak goreng yang dipatok Rp2.500 per kg itu tinggal sepekan lagi (15 Desember). "Kalau tidak ada yang melakukan (penyaluran) minggu ini, ya...sudah...Memang dana itu disediakan kalau dibutuhkan bukan untuk dihabiskan," ujar Ardiansyah. Menurut Ardiansyah, saat ini harga minyak goreng yang rata-rata berkisar pada Rp9.000 per kg sudah stabil dan tidak dapat lagi ditekan lebih rendah. "Harga minyak goreng memang stabil tinggi karena harga CPO di luar negeri juga stabil tinggi," tambahnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007