Jakarta (ANTARA News) - PT Danareksa (Persero) akan diarahkan menjadi "investment holding" sebagai salah satu opsi yang diambil untuk mendanai sejumlah proyek jangka panjang. "Arahnya nanti Danareksa akan dijadikan investment holding," kata Pjs. Deputi Meneg BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan, Parikesit Suprapto, di Jakarta, Selasa. Meski rencana tersebut dirasakan perlu untuk direalisasikan secepatnya, tetapi pihaknya mengakui hingga kini hasil kajian belum sampai ke Kementerian Negara BUMN untuk ditindaklanjuti. Ia mengatakan, sampai saat ini pematangan kajian masih dilakukan di tingkat konsultan, yaitu oleh Danareksa sendiri didampingi konsultan asing. "Sejauh ini kajian masih ada di konsultan dan masih setengah matang," katanya. Menurut Parikesit, arah hasil kajian adalah menjadikan Danareksa sebagai perusahaan holding (induk). Perseroan saat ini memiliki beberapa anak usaha yaitu Danareksa Sekuritas, Danareksa Finance, Danareksa Investment Management dan Danareksa Futures. Lembaga keuangan nonbank itu berdiri 28 Desember 1976 dan memfokuskan bisnisnya pada bidang investasi sekaligus berperan serta mengembangkan pasar modal. Hingga Juni 2006, aset dan modal Danareksa mencapai Rp1,97 triliun dan Rp701,48 miliar. Sebelumnya, pemerintah sempat berencana melahirkan kembali "policy bank", semacam bank pembangunan untuk membiayai berbagai proyek jangka panjang di tanah air, termasuk infrastruktur. Selanjutnya, Danareksa dikaji untuk dijadikan cikal bakal atau embrio bank pembangunan untuk melayani pembiayaan jangka panjang pada semua sektor yang ada. "Sebenarnya ini salah satu opsi saja yang masih terus dikaji sampai sekarang," kata Parikesit. Terkait dengan status Danareksa yang merupakan lembaga keuangan nonbank yang diarahkan menjadi bank pembangunan, Parikesit mengakui hal itu perlu kajian lebih lanjut. Karena itu sampai sekarang masih dikaji, tambahnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008