Proses menghilangkan kadar nitrogen dalam tubuh penyelam SAR Sriwijaya Air
Minggu, 17 Januari 2021 22:49 WIB
Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL (Yontaifib-1) melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum masuk ke dalam ruangan dekompresi (chamber decompression) milik Yontaifib-1 usai melakukan penyelaman dalam operasi SAR pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 di Pantai Tanjung Kait, Tangerang, Banten, Minggu (17/1/2021). Ruangan tersebut digunakan oleh para penyelam untuk menghilangkan kadar nitrogen dalam tubuh untuk menghindari terjadinya dekompresi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Tenaga kesehatan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL (Yontaifib-1) Serda APM Nurmansyah (tengah) memberikan instruksi kepada sejumlah prajurit Yontaifib-1 di dalam ruangan dekompresi (chamber decompression) milik Yontaifib-1 usai melakukan penyelaman dalam operasi SAR pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 di Pantai Tanjung Kait, Tangerang, Banten, Minggu (17/1/2021). Ruangan tersebut digunakan oleh para penyelam untuk menghilangkan kadar nitrogen dalam tubuh untuk menghindari terjadinya dekompresi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL (Yontaifib-1) duduk di dalam ruangan dekompresi (chamber decompression) milik Yontaifib-1 usai melakukan penyelaman dalam operasi SAR pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 di Pantai Tanjung Kait, Tangerang, Banten, Minggu (17/1/2021). Ruangan tersebut digunakan oleh para penyelam untuk menghilangkan kadar nitrogen dalam tubuh untuk menghindari terjadinya dekompresi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL (Yontaifib-1) duduk di dalam ruangan dekompresi (chamber decompression) milik Yontaifib-1 usai melakukan penyelaman dalam operasi SAR pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 di Pantai Tanjung Kait, Tangerang, Banten, Minggu (17/1/2021). Ruangan tersebut digunakan oleh para penyelam untuk menghilangkan kadar nitrogen dalam tubuh untuk menghindari terjadinya dekompresi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.