PON XXI dan Peparnas XVII 2024

Festival Fulan Fehan

  • Minggu, 7 Oktober 2018 05:53 WIB

Penari Antama memperagakan tarian berburu saat digelarnya Festival Fulan Fehan 2018 di bukit Fulan Fehan, Kabupaten Belu, NTT, Sabtu (6/10/2018). Festival Fulan Fehan yang digelar untuk kedua kalinya itu menampilkan 1.500 penari dari kabupaten Belu dengan menampikan tarian-tarian kolaborasi, mulai dari tarian Likurai (penyambutan), tarian Antama (berburu), peraga busana kain tenun, serta sejumlah tarian lainnya guna mengangkat kembali kebudayaan masyarakat perbatasan. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/pras.

Ratusan penari membawakan tarian khas daerah saat digelarnya Festival Fulan Fehan 2018 di bukit Fulan Fehan, Kabupaten Belu, Sabtu (6/10/2018). Festival Fulan Fehan yang digelar untuk kedua kalinya itu menampilkan 1.500 penari dari kabupaten Belu dengan menampikan tarian-tarian kolaborasi, mulai dari tarian Likurai (penyambutan), tarian Antama (berburu), peraga busana kain tenun, serta sejumlah tarian lainnya guna mengangkat kembali kebudayaan masyarakat perbatasan. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/pras.

Sejumlah penari Likurai memukul gedang (tebe) saat digelarnya Festival Fulan Fehan 2018 di bukit Fulan Fehan, Kabupaten Belu, Sabtu (6/10/2018). Festival Fulan Fehan yang digelar untuk kedua kalinya itu menampilkan 1.500 penari dari kabupaten Belu dengan menampikan tarian-tarian kolaborasi, mulai dari tarian Likurai (penyambutan), tarian Antama (berburu), peraga busana kain tenun, serta sejumlah tarian lainnya guna mengangkat kembali kebudayaan masyarakat perbatasan. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/pras.

Bupati Belu Willy Lay (tengah) berpose dengan para penari antama usai digelarnya Festival Fulan Fehan 2018 di bukit Fulan Fehan, Kabupaten Belu, Sabtu (6/10/2018). Festival Fulan Fehan yang digelar untuk kedua kalinya itu menampilkan 1.500 penari dari kabupaten Belu dengan menampikan tarian-tarian kolaborasi, mulai dari tarian Likurai (penyambutan), tarian Antama (berburu), peraga busana kain tenun, serta sejumlah tarian lainnya guna mengangkat kembali kebudayaan masyarakat perbatasan. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/pras.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait