PON XXI dan Peparnas XVII 2024

Tradisi memanggil dan menangkap nyale di Sumba

  • Selasa, 26 Februari 2019 16:28 WIB

Dua orang Rato (Imam kepercayaan Merapu) memanggil nyale di pesisir laut di desa Hupumada dan Taramanu Kecamatan Wannokaka, Kabupaen Sumba Barat, NTT, Selasa (26/2/2019). Tradisi memanggil dan menanggap nyale dilakukan jelang pelaksanaan perang tombak kayu sambil menunggang kuda atau Pasola oleh masyarakat di Kecamatan Wannokaka. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp.

Seorang Rato (Imam kepercayaan Merapu) memanggil nyale di pesisir laut di desa Hupumada dan Taramanu Kecamatan Wannokaka, Kabupaen Sumba Barat, NTT, Selasa (26/2/2019). Tradisi memanggil dan menanggap nyale dilakukan jelang pelaksanaan perang tombak kayu sambil menunggang kuda atau Pasola oleh masyarakat di Kecamatan Wannokaka. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp.

Tiga Rato (Imam kepercayaan Merapu) berdiri di pesisir pantai memantau keadaan sekitar desa Hupumada dan Taramanu, Kecamatan Wannokaka, Kabupaen Sumba Barat, NTT, Selasa (26/2/2019). Tradisi memanggil dan menanggap nyale dilakukan jelang pelaksanaan perang tombak kayu sambil menunggang kuda atau Pasola oleh masyarakat di Kecamatan Wannokaka. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp.

Warga menunjukkan nyale atau cacing laut yang sudah ditangkap usai dilaksanakannya upacara memanggil nyale oleh para imam kepercayaan Merapu atau Rato di desa Hupumada dan Taramanu Kecamatan Wannokaka, Kabupaen Sumba Barat, NTT, Selasa (26/2/2019). Tradisi memanggil dan menanggap nyale dilakukan jelang pelaksanaan perang tombak kayu sambil menunggang kuda atau Pasola oleh masyarakat di Kecamatan Wannokaka. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait