Semarang (ANTARA News) - Iing (60), korban perampokan Toko Emas "Bintang Emas" yang selamat dari pembunuhan, Minggu malam pukul 20.10 WIB, keluar dari kamar perawatan Paviliun Garuda RSUP Kariadi Semarang. Setelah menjalani perawatan di RSUP Kariadi sejak 5 Juni 2008, Minggu malam ini juga ia diterbangkan ke Singapura untuk menjalani perawatan di rumah sakit negara itu. Dalam proses pemindahan itu, korban didampingi keluarganya dan beberapa petugas kepolisian yang sejak hari Kamis (5/6) berjaga-jaga di rumah sakit tempat korban dirawat setelah ditemukan di dalam Kijang Innova hitam nopol H 8621 DW di sekitar Kampus Unnes Semarang. Akan tetapi keluarga korban menolak memberikan keterangan kepada wartawan yang sejak Minggu siang menunggu keluarnya Iing dari Paviliun Garuda. Begitu keluar dari lift, korban yang masih berbaring di tempat tidur pasien langsung dibawa menuju ke mobil ambulans yang sudah disiapkan sejak pukul 18.00 WIB. Mobil ambulans yang membawa Iingi bersama keluarganya langsung menuju ke Bandara A. Yani Semarang. Pesawat carteran dengan nomor penerbangan RP C3958 tersebut lepas landas dari bandara itu sekitar pukul 20.45 WIB menuju Singapura, tempat Iing akan menjalani perawatan lanjutan. Kasubag Humas Rumah Sakit Kariadi Semarang, Widyaryanto memngatakan, Iing sudah tidak dirawat di rumah sakit ini sejak Minggu malam. "Keluarga korban sudah mengurus semua administrasi di rumah sakit ini, tetapi berangkatnya jam berapa saya tidak tahu," katanya. Ia mengatakan tidak tahu di rumah sakit mana Iing menjalani perawatan lanjutan di Singapura. "Yang pasti, pemindahan perawatan itu atas kehendak keluarga korban," kata Widyaryanto. "Kita sudah berusaha merawat pasien dengan maksimal. Kepindahan pasien karena semata-mata kehendak keluarganya," katanya menegaskan. Kawanan perampok yang jumlahnya sekitar empat orang menggasak rumah pemilik Toko Emas "Bintang Emas" Welly Chandra di Jalan Kranggan Timur nomor 12 Semarang. Di antara pelaku tersebut ada yang memakai pakaian seragam polisi lalu lintas. Dalam aksi tersebut, Welly Chandra meninggal dunia hari Rabu (4/6) malam dalam perjalanan ke rumah sakit karena kehabisan oksigen, mengingat kepala korban dilakban semuanya sedangkan kedua tangannya dibogol. Kemudian Anik Wijaya (32) istri Welly dan Wulandari (15) pembantu rumah tangga mereka juga meninggal dunia keran luka tembak di bagian kepala dan punggung, sedangkan Inge (60) tante korban selamat tetapi mengalami luka di bagian muka (sekitar mata) karena terkena pecahan peluru. Mayat kedua korban dan Inge ditemukan di dalam mobil Innova di sekitar kampus Unnes Semarang, Kamis (5/6) pagi. Kaca mobil tersebut dicat hitam dengan pilok, dalam menjalankan aksinya pelaku juga sempat membius anjing milik korban dan merusak CCTV yang ada di dalam rumah tersebut. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008