Palangkaraya (ANTARA News) - Seorang anggota kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) di Desa Batapah, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, tewas diduga dibunuh salah seorang anggota panitia pengawas pemilu lapangan.

"Korban ditemukan anggota kami tergeletak di pinggiran sungai kecil di Jalan Trans Lintas Batapah - Timpah, dalam kondisi tewas terikat sekitar pukul 8:00 WIB," kata Kapolres Kapuas, AKBP Yun Imanullah, dihubungi dari Palangkaraya, Jumat.

Korban bernama Set E Suli (50) alias Bapak Yayu yang menjadi salah satu anggota KPPS. Korban dibunuh menggunakan sebilah keris oleh tersangka Filsot bin Metinus Sila (40) salah satu anggota Panwaslu setempat.

Kapolres mengatakan, dugaan sementara motif pembunuhan anggota KPPS oleh anggota Panwas itu adalah kriminal murni karena tersangka meminta dibelikan pulsa tetapi ditolak oleh korban.

Meski demikian, aparat kepolisian terus melakukan penyidikan terkait motif lain mengingat keduanya saling mengenal dan turut bersama dalam penyelenggaraan pemilu di wilayah itu.

Korban dicegat tersangka saat melintas di ruas Jalan Batapah - Timpah bersama istrinya Suryana Binti Araman. Istri korban diketahui berhasil melarikan diri.

Kapolres menuturkan, penemuan mayat korban terjadi saat anggota kepolisian dari Polsek Timpah dalam perjalanan membawa kotak suara dan menemukan sepeda motor tergeletak di pinggiran jalan beserta ceceran darah.

Setelah ditelusuri, ke bawah menuju aliran sungai polisi menemukan sebilah keris bengkok berlumuran darah dan tidak jauh dari lokasi ditemukan tubuh korban dengan kondisi terikat baju kausnya sendiri.

"Korban ditemukan sudah tewas dengan luka tusukan di dahi, bawah mata, pipi, dan dada," jelas Yun Imanullah.

Penyelidikan lebih lanjut di sekitar lokasi kejadian, polisi menduga korban dibunuh oleh Filsot yang juga ditemukan sedang duduk bersantai di sekitar penemuan mayat korban.

Pada saat akan ditangkap, tersangka melawan sehingga polisi melepaskan tembakan peringatan namun tetap dilawan tersangka sehingga terjadi perkelahian antara Filsot dan anggota polisi, Brigadir Kusnandar.

Tersangka baru dapat diamankan, setelah petugas lain ikut membantu menangkap tersangka yang selanjutnya dibawa ke Mapolsek Timpah, Kapuas.

"Meski sementara ini motifnya kriminal, kami terus mengembangkan kasus ini kemungkinan ada hubungannya dengan kondisi politik saat ini," tambah Kapolres. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009