Jakarta, (ANTARA News) - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyatakan tetap membangun koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meskipun jika pada akhirnya pasangan Megawati Sukarnoputri-Prabowo Subianto dinyatakan kalah dalam Pilpres 8 Juli 2009.

"Partai Gerindra tetap akan setia kepada sekutunya yaitu PDIP. Kita ingin bahu-membahu dengan PDIP baik di saat indah maupun susah, di saat gembira maupun sedih," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berbicara dalam Rakernas VI PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu.

Menurut Prabowo, keputusan partainya beraliansi dengan PDIP dalam Pilpres 2009, bukan atas dasar alasan pragmatisme, tapi kerena alasan kesamaan ideologi dan cita-cita serta komitmen terhadap kehidupan demokrasi yang lebih bermartabat di Indonesia.

Pemilihan nama Gerindra, kata Prabowo, juga demi melanjutkan cita-cita dan perjuangan Dwi Tunggal Sukarno-Hatta untuk membangun Indonesia Raya.

"Kami meyakini ajaran Bung Karno masih sangat relevan terutama di masa sekarang dimana terjadi neo kolonialisme dan penjajahan ekonomi kita oleh bangsa lain," tambah mantan Danjen Koppasus itu.

Dikatakan, komitmen PDIP dan Gerindra sama yaitu ingin memerangi kemiskinan dan mencapai Indonesia sentosa, bukan Indonesia yang didikte oleh negara lain, bukan Indonesia yang dikuasai sekelompok orang dan bukan Indonesia yang teknologi dan informasinya dioutsourcing oleh lembaga-lembaga asing.

Prabowo menegaskan, partainya tidak akah patah semangat dan surut langkah dalam memperjuangkan kepentingan besar negara.

"Rakyat kita butuh pembelaan dan membutuhkan orang-orang yang berani untuk mengusung dan mewakili kepentingan mereka. PDIP dan Gerindra tidak gentar memimpin pembebasan rakyat dari penjajahan ekonomi dan kemiskinan," kata Prabowo.

Pengumuman pemenang Pilpres 2009 akan dilakukan oleh KPU dalam rapat pleno terbuka yang dijadwalkan berlangsung 24 Juli mendatang.(*)

 

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009