Pebiliar yang konsisten mendulang medali emas sejak PON 1996 ini mengalahkan wakil Sumatera Utara Hotmaruli Simarmata di partai final dengan skor 100-54.
"Tadi mainnya tidak selalu mulus, sempat melakukan kesalahan juga karena memang posisi bolanya sulit. Maunya cepat-cepat selesai, tapi kan tidak selamanya dapat bola mudah," kata James saat ditemui usai pertandingan di GOR Biliar SP5 Mimika.
James Lengkang menjadi salah satu pebiliar veteran yang ikut berlaga di PON XX Papua, dengan ajang perdananya tercatat di PON 1985 Jakarta.
Pada ajang pesta olahraga multicabang nasional pertamanya itu, James hanya meraih medali perunggu. Namun, dalam perjalanan karirnya, James mampu menaikkan kualitasnya dan sukses mencetak medali emas secara konsisten sejak tahun 1996 hingga sekarang.
Ia baru bergabung menjadi atlet Provinsi Papua pada tahun 2012. James Lengkang merupakan atlet biliar dari Provinsi Sulawesi Utara.
"Ini PON kedelapan yang pernah saya ikuti dan sudah ketiga kalinya main untuk Papua. Saya paling sering dapat emas dari nomor ini," katanya menceritakan.
Meski menjadi jagoan di nomor one cushion single, namun jalan James Lengkang untuk merebut medali emas tidak mudah. Terutama saat di babak perempat final meladeni Tan Kiong An, pebiliar Jawa Tengah yang juga berstatus sebagai atlet pelatnas.
"Semua lawan bagus mainnya, tapi yang agak susah pas di delapan besar ketemu wakil Jateng. Dia kan atlet nasional juga dan kebetulan nomor ini spesialisasinya. Nomor ini juga baru ditandingkan di PON," ungkap James.
Pada peringkat kedua nomor one cushion tunggal putra diraih Hotmaruli Simarmata (Sumatera Utara), sementara medali perunggu diberikan kepada Herowanto (Jawa Barat) dan Jhonnya Chandra (Sumatera Utara).
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021