"Ini jadinya kita bisa melakukan peremajaan bisa lebih awal, bisa lebih dini, karena memang atletik adalah basic dari cabang olahraga," kata Triyaningsih di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Kamis.
Menurut dia, pusat pelatihan atletik bisa menelurkan bibit-bibit atlet mumpuni yang nantinya dapat berkontribusi tidak hanya untuk atletik tetapi juga bagi cabang olahraga lainnya.
"Kalau semua orang sudah diajari atletik, itu bisa ke mana saja, bisa ke olahraga apa saja. Jadi sangat bagus sekali kalau ada sekolah atletik," kata pemegang rekor nasional nomor lari 10.000 meter putri itu.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan PASI bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia akan membangun pusat pelatihan atletik khusus atlet Indonesia Timur.
Baca juga: Triyaningsih: Belum ada rencana pensiun dari atletik
Pembangunan pusat pelatihan itu akan berada di Mimika Sport Complex, Mimika, Papua.
Nantinya, kata dia, atlet-atlet asal Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat akan difokuskan berlatih di pusat pelatihan atletik tersebut.
Akan ada lima nomor perlombaan cabang olahraga atletik yang menjadi fokus pelatihan, yakni 100 meter, 200 meter, 400 meter, lempar lembing, dan tolak peluru.
Luhut juga mengatakanPASI akan menyiapkan pelatih berkualitas yang berasal dari mantan atlet. Mereka akan dikirim ke sejumlah negara seperti China, Jamaika, dan Kenya untuk menimba ilmu.
"Untuk pelatih kami siapkan pelatih, sekarang kita rekrut bekas-bekas atlet yang bagus kita latih, kita mungkin mau kirim ke China atau ke Jamaika atau dari Jamaika kemari dan juga kenya pelari jarak jauh," kata Luhut.
Baca juga: Triyaningsih sebut persiapannya hadapi PON Papua kurang maksimal
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021