Akibat permainan terlalu menggebu-gebu itu pula, lanjut Rudy, para pemain tidak bisa menjalan instruksi yang sudah disampaikannya.
"Terlalu menggebu-gebu. Itu yang saya ndak suka," kata Rudy ditemui selepas laga.
"Akibatnya jadi tidak patuh dengan instruksi saya. Masak bek jadi ujung tombak, itu yang akan saya bahas nanti di evaluasi tim," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Aceh ke final sepak bola putra PON Papua usai jungkalkan Jatim
Jatim memang seperti kaget dengan permainan menekan yang diterapkan Aceh sejak awal, kendati anak-anak asuh Fakhri Husaini itu memang menerapkan strategi utama serangan balik.
Para pemain Jatim gagal mengantisipasi bola lemparan ke dalam Aceh berujung gol pembuka keunggulan yang dicetak Akhirul Wadhan pada pertengahan babak pertama.
Lantas di awal babak kedua, koordinasi lini belakang yang tak kompak membuat Akhirul Wadhan kembali lolos dari pengawalan dan bola muntah tendangannya yang tak diantisipasi sempurna kiper Eko Saputro berhasil disambar Muzakir menjadi gol kedua Aceh.
Baca juga: Disiplin jadi kunci kemenangan Aceh atas Jatim di mata Fakhri Husaini
Jatim sempat membalas melalui Dwiki Mardiyanto dan bahkan beroleh peluang emas untuk menyamakan kedudukan lewat titik putih, tapi top skor mereka Muhamad Faisol Yunus malah gagal mengkonversinya setelah mengirim bola ke atas mistar gawang.
Rudy tidak mau mempermasalahkan kegagalan Faisol Yunus mengonversi tendangan penalti dan sudah menjadi tugasnya untuk membangkitkan semangat anak asuhnya itu dari keterpurukan mental.
"Gagal penalti itu biasa terjadi, Lionel Messi pun pernah, Cristiano Ronaldo juga pernah. Itu urusan saya untuk membangkitkan semangat dia lagi," ujarnya.
Kendati sedikit mengeluhkan beberapa keputusan wasit Thoriq M. Alkatiri yang jadi pengadil di laga kali ini, Rudy menyampaikan bahwa ia salut atas kinerja Fakhri Husaini yang sukses membawa Aceh lolos ke final.
"Saya salut sama Fakhri, ini hak dia untuk lolos ke final," tutupnya.
Sementara Aceh menghadapi tuan rumah Papua dalam partai final di Stadion Mandala pada Kamis (14/10), di hari yang sama Jatim akan kembali bertemu Kalimantan Timur untuk memperebutkan medali perunggu dalam pertandingan lebih awal di Stadion Barnabas Youwe.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021