"Semangatnya sudah bagus, kita lihat sebetulnya ada beberapa atlet kita yang atletnya baru masih sifatnya regenerasi atlet dahulu sudah masuk pelatnas jadi tidak diperbolehkan lagi masuk di beberapa pertandingan. Atlet-atlet baru ini bagian dari pola pembinaan NCPI," kata Dedi Supendi dalam siaran pers Humas Pemprov Jabar, Minggu.
Bunda Angkat Besi National Paralimpik Committee Indonesia (NPCI) Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil menghadiri acara penutupan dengan rasa bangga dan haru.
Baca juga: Round up - Jelang penutupan Peparnas, Jabar makin sulit kejar Papua
Pada siang harinya jelang penutupan, Atalia bilang raihan medali Jabar tidak terlepas dari kerja keras semua pihak. Termasuk juga doa dan dukungan dari masyarakat Jawa Barat.
Atalia berharap prestasi dari para atlet Peparnas ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat. Meskipun dengan keterbatasan namun tetap bisa meraih prestasi yang membanggakan.
"Paling penting dari olahraga kita memberikan inspirasi bagi semua orang. Bahwa tidak boleh ada hambatan-hambatan apapun untuk meraih cita-cita," kata Atalia.
Jawa Barat juara kedua Peparnas XVI Papua 2021 dengan 102 emas, 88 perak dan 73 perunggu. Jabar berhasil mengumpulkan total 263 medali.
Baca juga: Jabar tempel Papua di perolehan medali Peparnas cabang judo tunanetra
Jabar hanya kalah dari Provinsi Papua yang menyabet predikat sebagai juara umum Peparnas dengan raihan 126 emas, 85 perak dan 86 perunggu.
Meskipun belum berhasil menyandingkan gelar juara umum PON dan Peparnas seperti pada event 2016 di Bandung, namun prestasi ini membanggakan.
Di tengah badai COVID-19 Jabar masih bisa berprestasi di ajang olahraga nasional paling bergengsi.
Peparnas Papua 2021 sendiri resmi ditutup Presiden Joko Widodo di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Sabtu (13/11).
Baca juga: Nia Zulkarnaen-Ari Sihasale semangati atlet Jabar berlaga di Peparnas
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021