Jakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta menyebutkan langkah dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta menyebabkan inflasi di Jakarta pada Mei 2022 cukup terkendali.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta pada Mei 2022 tercatat mengalami inflasi bulanan sebesar 0,06 persen (month to month/mtm) lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,70 persen (mtm).

Baca juga: Inflasi DKI diprediksi turun seiring normalnya harga komoditas

"Tingkat inflasi DKI Jakarta pada bulan Mei 2022 yang terkendali tidak terlepas dari hasil koordinasi dan langkah-langkah yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta," kata Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta Onny Widjanarko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
 
Selama Mei 2022, TPID Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain promosi produk pangan seperti tepung terigu, beras, minyak goreng, susu, kecap, sirup, daging sapi, daging ayam, dan bawang merah di gerai Perumda Pasar Jaya pada 16-31 Mei 2022.

Kemudian, pasar murah yang dilakukan di kelurahan dan rusun (mobile) oleh PT Food Station Tjipinang Jaya, PD Dharma Jaya, dan Bulog pada Maret-Mei 2022​ dan koordinasi perkembangan kerja sama antardaerah dengan tiga BUMD sektor pangan.
 
Selanjutnya, pemantauan harga dan pasokan ke Pasar Kebayoran Lama dan Pasar Mayestik pada 18 Mei 2022 dan optimalisasi penggunaan mesin "Controlled Atmosphere Storage" (CAS) oleh Perumda Pasar Jaya.​
 
"Ke depan, koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui TPIP dan forum-forum strategis lainnya akan terus diperkuat dalam upaya mendukung pengendalian inflasi DKI Jakarta dan tercapainya sasaran inflasi nasional sebesar 3,0 plus minus 1 persen," ucapnya.

Data BPS menunjukkan penurunan inflasi pada Mei 2022 menjadi 0,06 persen (mtm) bersumber dari kelompok pakaian, alas kaki dan kelompok makanan, minuman, juga tembakau yang mengalami deflasi serta penurunan inflasi pada mayoritas kelompok.

Baca juga: Inflasi Jakarta sebesar 0,70 persen pada April 2022
 
Di sisi lain, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran; kelompok kesehatan, dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan tercatat mengalami peningkatan inflasi.

Secara tahunan, inflasi IHK DKI Jakarta pada Mei 2022 tercatat sebesar 2,27 persen (year on year/yoy), lebih rendah dari angka inflasi nasional 3,55 persen (yoy) dan terendah dibandingkan provinsi lainnya di Jawa.
 
Kelompok pakaian dan alas kaki pada Mei 2022 mengalami deflasi yang lebih dalam, yaitu sebesar 1,15 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya juga mencatat deflasi sebesar 0,91 persen (mtm).
 
Selain kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mencatat deflasi sebesar 0,03 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,65 persen (mtm).
 
Deflasi pada kedua kelompok tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya harga beberapa komoditas sandang dan pangan sejalan dengan telah berlangsungnya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri pada 2-3 Mei 2022.
 
Berdasarkan komoditas, penurunan inflasi di DKI Jakarta pada periode Mei terutama bersumber dari komoditas daging ayam ras (-0,10 persen), minyak goreng (-0,02 persen), beras (-0,02 persen), baju kaos berkerah anak (-0,01 persen) dan emas perhiasan (-0,01 persen).
 
Meskipun demikian, penurunan inflasi IHK DKI Jakarta lebih lanjut tertahan oleh beberapa komoditas yang masih mengalami kenaikan harga, diantaranya telur ayam ras, angkutan udara, bawang merah, bawang putih, dan nasi dengan lauk.

Baca juga: BI DKI: TPID komitmen jaga stok-harga pangan demi inflasi terkendali

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
COPYRIGHT © ANTARA 2022