Indeks FTSE 100 jatuh 0,12 persen atau 9,04 poin menjadi 7.851,03 poin pada Selasa (17/1/2023), setelah terkerek 0,20 persen atau 16,00 poin menjadi 7.860,07 poin pada Senin (16/1/2023), dan menguat 0,64 persen atau 50,03 poin menjadi 7.844,07 poin pada Jumat (13/1/2023).
Saham Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris BT Group PLC yang tergelincir 3,18 persen; serta perusahaan industri minuman beralkohol multinasional Inggris Diageo PLC kehilangan 2,63 persen.
Sementara itu, saham Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia, melambung 8,02 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Swiss Glencore PLC yang melonjak 4,29 persen; serta perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC meningkat 3,93 persen.
Baca juga: Saham Inggris hentikan kenaikan, indeks FTSE 100 jatuh 0,12 persen
Baca juga: Saham Inggris dibuka naik tipis, indeks FTSE tertekan ekuitas Ocado
Baca juga: Saham Inggris berakhir menguat, indeks FTSE 100 terkerek 0,20 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2023