Jakarta (ANTARA) - Program agrosolution yang dijalankan PT Pupuk Kalimantan Timur telah menyalurkan pendanaan sebanyak Rp2,93 triliun di seluruh Indonesia sepanjang 2022 yang didominasi untuk perkebunan sawit.

“Sesuai dengan luas lahan memang sebagian besar yaitu Rp1,2 triliun bergerak di perkebunan sawit, kemudian Rp931 miliar di tebu, padi sekitar Rp526 miliar dan jagung sekitar Rp254 miliar,” kata Project Manager Makmur Pupuk Kaltim, Adrian R.D Putera dalam Media Briefing virtual, Rabu.

Sumber pendanaan, lanjutnya, sebagian besar masih berasal dari swadaya petani, kelompok tani, dan koperasi yang menaungi petani dengan nilai mencapai Rp1,7 triliun. Diikuti pendanaan dari perbankan sebesar Rp689 miliar, dan dari distributor atau off taker mitra sebanyak Rp437 miliar serta sisanya berasal dari APBN, APBD, dan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN yang terlibat.

Baca juga: Pupuk Kaltim dan TNI berkolaborasi perkuat dukungan ketahanan pangan

Sepanjang 2022, program Makmur berhasil melibatkan 30,577 petani atau tercapai 122,3 persen dari target. Begitu juga dengan luas lahan yang mencapai 66.136 hektare atau tercapai 110,2 persen dari target awal sebanyak 60.000 hektare yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia.

“Di Pulau Kalimantan (realisasinya) terbesar 38,946 hektare atau sekitar 59 persen dari seluruh wilayah binaan kami dan terbesar kedua di Jawa, Nusa Tenggara, dan Papua Barat sebesar 20.765 hektare atau 31 persen dan juga Sulawesi 6.426 hektare atau 10 persen dari capaian luas lahan,” ujarnya.

Kemudian berdasarkan data kumulatif yang direkam, terjadi rata-rata kenaikan produktivitas perkebunan padi dari 54, juta ton per hektare menjadi 6,8 juta ton per hektare. Lalu, komoditas jagung naik menjadi 7,1 juta ton per hektare dari yang sebelumnya 5,7 juta ton per hektare.

Baca juga: Pupuk Kaltim meraih penghargaan The Best Indonesia Green Awards 2023

Adrian memaparkan bahwa Pupuk Kaltim mendapat tambahan penugasan luas lahan sebanyak 4.000 hektare dan menjadi 64.000 hektare di 2023 dengan target petani yang dilibatkan sebanyak 32.000 orang.

“Memang kalau kami lihat luas lahan dari program Makmur di 2023 tidak ada lonjakan jumlah luas lahan yang signifikan karena memang Pupuk Indonesia lebih menekankan pada tahun ini kami coba meningkatkan kualitas pendampingan kepada petani maupun kelompok tani,” jelas dia.

Tak hanya itu, Pupuk Kaltim juga akan menjalankan digital farming dengan meluncurkan aplikasi digital pada 2023 ini dengan harapan validitas data bisa lebih baik dari pelaksanaan program Makmur di  2022.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2023