Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan momentum Lebaran atau Idul Fitri 2023 sebagai upaya menciptakan kesejahteraan di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

"Ini waktunya kita bangkit, waktunya kita ciptakan kesejahteraan di Kota Surabaya, tentu dengan momentum Hari Raya Idul Fitri ini," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi usai Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Taman Surya, Kota Surabaya, Sabtu.

Takbir berkumandang di Taman Surya. Warga Kota Surabaya pun terus berdatangan dari berbagai penjuru arah. Wali Kota Eri bersama keluarganya, istri dan kedua anaknya menjalankan Shalat Id di Taman Surya.

Adapun yang bertindak sebagai imam adalah Ustadz Qomaruddin yang merupakan Juara MTQ tingkat Nasional sekaligus pengurus LPTQ Kota Surabaya. Kemudian yang bertindak sebagai khatib kali ini adalah Dr. KH. M.Syukron Djazilan Badri, M.Ag yang merupakan Ketua 1 MUI Kota Surabaya, pengurus LPTQ Kota Surabaya, dan juga Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya.

Wali Kota Eri mengaku, bersyukur karena sudah bisa Shalat Id di Taman Surya bersama uminya dan mertuanya serta warga Kota Surabaya. Bahkan, ia mengakui dalam Shalat Id kali ini sangat terasa rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaannya bersama warga Kota Surabaya.

"Alhamdulillah semoga dengan Shalat Id ini kita kembali fitrah, sehingga kita dapat membangun Surabaya dengan hati yang bersih dengan saling memaafkan satu dengan yang lainnya," ucap Cak Eri panggilan lekatnya.

Baca juga: Menteri BUMN maknai Idul Fitri sebagai momentum saling memaafkan
Baca juga: LEBARAN 2023 - Ribuan warga shalat Idul Fitri di Masjid Agung Sumut

Menurut Cak Eri, ini adalah momentum untuk saling memaafkan antara satu dengan yang lainnya karena orang yang terbaik adalah orang yang bisa memaafkan kesalahan orang lain.

"Saya juga atas nama pribadi dan keluarga serta atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memohon maaf lahir batin apabila selama ini ada salah," ujarnya.

Selain saling memaafkan, Cak Eri juga berharap warga Kota Surabaya untuk menghilangkan prasangka buruk, dan hilangkan rasa iri dan dengki, karena sejatinya seluruh warga Surabaya itu adalah saudara, sehingga harus saling menjaga dan menghormati serta harus saling tolong menolong dengan yang lainnya. Ia juga berharap seluruh warga Surabaya itu bisa menjadi saudara hingga hari akhir.

Oleh karena itu, ia juga sangat yakin apabila seluruh warga Surabaya bisa saling memaafkan dan bisa menghilangkan rasa iri dan dengki serta menganggap semuanya saudara sampai akhir, maka Surabaya akan bisa menjadi kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur.

"Itulah cita-cita kita bersama dan saya yakin dengan kebersamaan ini pasti bisa diraih," katanya.

Baca juga: Ribuan masyarakat Aceh shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Blang Padang
Baca juga: Khatib shalat Id: Idul Fitri merupakan hari kemenangan umat Islam
Baca juga: Ribuan Muslim shalat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023