"Penunjukan seluruh petugas upacara dari inspektur komandan dan pengisian acara semuanya ditunjuk oleh Kementerian Dalam Negeri, kami tidak tahu apa yang menjadi bahan pertimbangannya," kata Aries di sela pelaksanaan gladi resik upacara peringatan Hari Otonomi Daerah di Balai Kota Surabaya, Rabu.
Aries menyebut penunjukan semacam ini bukan hal baru baginya, sebab dalam beberapa agenda peringatan di tingkat Provinsi Jawa Timur, tugas sebagai komandan upacara sering diembannya.
Namun, dia tak memungkiri tugas sebagai komandan upacara merupakan suatu hal yang membanggakan, sebab pada peringatan Hari Otoda besok direncanakan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Oleh Karena itu, seluruh persiapan yang dilakukan dimatangkan melalui kegiatan "geladi resik" agar penampilannya optimal.
"Tentunya ini menjadi pembangkit semangat kami bahwa kepala-kepala daerah harus memahami betul bagaimana prinsip dari otonomi daerah," ujarnya.
Baca juga: Presiden dijadwalkan hadiri puncak Hari Otoda di Surabaya
Baca juga: Presiden dijadwalkan hadiri puncak Hari Otoda di Surabaya
Selain sebagai komandan upacara pada peringatan Hari Otoda XXVIII, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur ini menyatakan memiliki tugas lain, yakni menyiapkan drum band SMA Negeri 5 Taruna Brawijaya, Kota Kediri. "Semoga semua berjalan tertib dan sesuai harapan," katanya.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan peringatan Hari Otoda di Surabaya mengusung tema "Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat".
Sementara pantauan ANTARA di lokasi, pelaksanaan geladi diikuti oleh seluruh jajaran petugas dari beberapa pemerintah daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga camat se-Kota Surabaya.
Selain itu, ada panggung yang dipersiapkan untuk para regu paduan suara dari sejumlah sekolah.
Tak hanya persiapan pelaksanaan upacara, konsep hiburan pun dipersiapkan secara matang, mulai drum band hingga tarian tradisional.
Pewarta: Willi Irawan/Ananto Pradana
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2024
